12.3 C
New York
26/10/2024
Internasional

Warga Israel Akui Bakar Remaja Palestina

TEL AVIV (Pos Sore) — Tiga tersangka Israel akhirnya mengaku telah menculik dan membakar hidup-hidup seorang remaja Palestina. Pengakuan ini terungkap kemarin setelah kasus ini memicu aksi protes dua pekan lalu dan memuluskan jalan bagi militer Israel untuk menangkap orang-orang Palestina serta melancarkan gempuran udara di Jalur Gaza.

Namun hingga Rabu, situasi di Gaza makin mencekam. Israel memerintahkan ribuan orang Palestina untuk meninggalkan wilayah utara dan timur Gaza karena gempuran udara terus berlanjut.

Peringatan itu muncul setelah gencatan senjata yang diprakarsai Mesir gagal menghentikan serangan roket pejuang Hamas ke Israel.

Kelompok Hamas semula menolak gencatan itu, tapi kemudian akan mempertimbangkannya sebagai solusi politik. Mereka menolak karena isi gencatan tidak menyebutkan tentang penghapusan blokade perekonomian yang selama ini telah menyengsarakan penduduk Gaza.

Sejauh ini gempuran udara Israel telah menewaskan lebih dari 200 orang dan kebanyakan warga sipil. Gempuran udara kembali dilancarkan setelah PM Benjamin Netanyahu mengklaim tak punya pilihan selain meningkatkan aksi militer.

Kementerian Pertahanan Israel menggunakan pesan telepon dan memperingatkan sekitar 100.000 penduduk Gaza untuk meninggalkan rumah sebelum pukul 8 waktu setempat atau pukul 13.00 WIB Rabu

Israel juga menargetkan serangan ke rumah seorang pejabat senior Hamas di barat Gaza pada Rabu pagi. Namun Mahmud al-Zahar selamat karena sedang tidak berada di rumah. Ia adalah anggota biro politik Hamas.

Israel melancarkan gempuran udara sejak delapan hari lalu. Alasannya adalah untuk menghentikan serangan roket para pejuang Palestina ke Israel. Namun PBB menilai mayoritas korban di Gaza adalah warga sipil.

Sementara itu, ibu remaja yang tewas dibakar menuntut agar para pelakunya segera diadili. Suha adalah ibu dari Mohammed Abu Khdeir (16), remaja yang tewas dibakar hidup-hidup.

Para pelaku mengaku telah memukuli Abu Khdeir dengan ban besi dan membakarnya hidup-hidup sebelum kabur pada 2 Juli lalu, beberapa jam setelah menculik korban di jalan di Yerusalem Timur dan dibawa ke hutan.

Para pelaku mengakui perbuatan itu sebagai balas dendam atas pembunuhan tiga remaja Israel pada Juni lalu. Sejak penculikan tiga remaja Yahudi, polisi Israel menyerbu Tepi Barat dan menangkap ratusan orang Palestina.(onislam/bbc/meidia)

Leave a Comment