SRAGEN (Pos Sore) — Siswa-siswi SMKN 1 Sragen menggelar aksi demo damai di halaman sekolah. Mereka menuntut agar pihak sekolah transparan tentang keuangan. Salah satunya adalah soal anggaran Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang ditengarai telah disunat.
Para siswa menuding Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan BSM yang dipermainkan. Diketahui sebanyak 115 siswa penerima BSM dipaksa menyumbangkan dana sukarela. “Dengan kedok untuk sumbangan sukarela, para siswa penerima BSM dipotong antara Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Lantas dana tersebut larinya kemana?” kata salah satu siswa dalam orasinya, yang juga menuntut transparasi sekolah terhadap sejumlah dana BOS dan penggunaan perlengkapan sekolah yang tidak terurus.
Sementara itu Kepala SMKN 1 Sragen, Budi Isnanik, Rabu (12/2) menolak tudingan adanya penyimpangan dalam pencairan dana BSM. Menurutnya, sumbangan sukarela tersebut murni dilakukan setelah mendapat persetujuan para siswa penerima BSM. “Bukan berarti sumbangan itu dipaksakan, akan tetapi lebih bersifat sukarela,” ujarnya. (marhaendra)