Airin dan Ade berfoto usai dideklarasikan oleh DPP PDI Perjuangan sebagai Cagub/Cawagub Banten, Senin (26/8).//Foto: Dok. DPP PDIP
JAKARTA. Possore.id — Dinamika politik menyongsong penyelenggaraan Pilkada serentak tahun ini betul-betul terjadi paska putusan Mahkamah Konstitusi No.60 dan no.70. Antara lain, terkait pencalonan gubernur Provinsi Banten, di mana partai Golkar yang sebelumnya ogah mencalonkan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi,tiba -tiba saja berbalik arah mengubah keputusannya.
Putusan MK sendiri menyangkut perubahan ambang batas pencalonan calon kepala daerah berdasarkan perolehan suara sah dalam pemilu, serta perubahan batasan usia calon kepala daerah.
DPP Partai Golkar secara resmi mencalonkan Airin Rachmi Diany yang berpasangan dengan Ade Sumardi pada Pilkada Banten Tahun 2024. Pencalonan ini diumumkan langsung Ketua Umum DPP Golkar Bahlil Lahadalia di kantor DPP Partai Golkar,Slipi, Jakarta Barat, Selasa (27/8). Keputusan ini hanya satu hari setelah DPP PDIP mencalonkan pasangan yang sama.
Diketahui Airin adalah kader Golkar dan Ade Sumardi kader PDIP.
Golkar semula mencoret Airin dari pencalonannya di Pilgub Banten setelah Bahlil Lahadalia terpilih sebagai orang nomor satu partai itu.
Minggu (25/08), partai berlambang pohon beringin itu resmi mengusung Andra Soni-Dimyati Natakusumah untuk maju di Pilgub Banten. Andra Soni adalah politisi Gerindra dan Dimyati adalah kader PPP.
Airin mengaku sempat merasa kesulitan mendapat tiket untuk mencalonkan diri di dalam Pilkada Banten. Tetapi putusan MK mengubah itu dan Airin mendapat dukungan PDIP sebagai kendaraan politiknya.
Namun saat deklarasi pencalonan oleh PDIP, Airin mengaku tetap berharap partainya dapat memberikan dukungan. “Saya terus berdoa dan ternyata betul, keajaiban Allah ada lagi,” kata Airin.
Airin dihubungi Bahlil Senin (26/08) malam, tak lama setelah namanya diumumkan sebagai bakal calon gubernur Banten dari PDIP.
Berita pencalonn Airin-Ade oleh Golkar ini disambut baik oleh PDI Perjuangan. Partai pimpinan Megawati ini mempersilakan kalau Golkar mengikuti langkah mereka yang lebih dulu mengusung Airin – Ade. (***)