ANKARA (Pos Sore) — Untuk pertama kalinya dalam sejarah Turki, tiga wanita berjilbab terpilih sebagai walikota pada pemilihan daerah yang berlangsung Minggu lalu.
Hasil perhitungan suara juga menunjukkan kemenangan untuk partai Keadilan dan Pembangunan AKP yang dipimpin PM Recep Tayyip Erdogan. AKP meraih lebih dari 40 persen suara.
“Bangsa ini memberikan pesan untuk Turki dan dunia. Mereka bilang bangsa ini tidak akan tunduk dan Turki tidak akan dikalahkan,” ujar Erdogan di hadapan para pendukungnya. Perhitungan suara tingkat awal menunjukkan AKP meraih 44-46 persen suara dan oposisi Partai Rakyat Republik CHP mengekor di posisi kedua dengan 23-28 persen suara.
Lebih dari 52 juta orang berhak memberikan suara pada sekitar 200.000 tempat pemungutan suara di berbagai daerah. Mereka memilih walikota dan pejabat daerah, anggota Dewan kota dan para ‘muhtar’ yang tidak memihak partai untuk tingkat desa dan wilayah sekitarnya.
“Lebih dari 52 juta orang berhak memberikan suara pada sekitar 200.000 tempat pemungutan suara di berbagai daerah.”
Dengan 95 persen suara yang terhitung, AKP unggul dengan 45 persen suara. Saat perhitungan awal dimulai, ketua AKP, Mustafa Ulvi Bezirci mengatakan Fatma Toru memenangkan pemilu kotapraja di distrik Meram, Kota Konya. Ia menjadi walikota berjilbab pertama di Turki.
Walikota berjilbab kedua yang terpilih adalah Havva Yildirim yang terpilih pada distrik Gudul di Ankara, ibukota Turki.
Sedangkan Berivan Elif Kilic dari Partai Demokrasi dan Perdamaian yang pro-Kurdi (BDP) juga terpilih di distrik tenggara Kocakoy di Kota Diyarbakir.
Pemilu pertama ini digelar sejak pecah berbagai aksi protes antipemerintah dan persidangan antikorupsi pada Desember 2013. Hasilnya adalah kemenangan untuk Erdogan atas lawan politiknya.(onislam/meidia)