JAKARTA (Pos Sore) — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muh. Nuh, menegaskan, tak ada tes bagi siswa yang akan masuk ke jenjang SMP atau SMA. Yang menjadi ukuran, hanya seleksi prestasi berdasarkan nilai. Sistem seleksi siswa baru ini akan diluncurkan pada awal Maret.
“Tetap ada seleksi, namun berbasis prestasi, namun tes tidak. Seleksi untuk berbasis prestasi adalah seleksi yang dilakukan untuk masuk SMP dan SMA. Untuk apa diuji kalau nilainya tidak dipakai untuk nantinya,” kata Nuh, saat jumpa pers tentang buku kurikulum 2013 untuk tahun ajaran 2014 di kantornya, Kamis (13/2).
Kemdikbud, katanya, akan memberikan pengertian jika nilai ujian dan nilai rapor selama belajar di jenjang SD dan SMP sudah cukup memadai untuk menjadi saringan masuk. “Kalau melakukan tes itu, tentu akan ada cost yang dibebankan kepada murid,” tukasnya.
Apa bedanya tes dan seleksi? Nuh menjelaskan, jika tes model seleksi yang dilakukan saat itu tanpa mempertimbangkan rekam jejak siswa. Sedangkan seleksi menggunakan hasil pencapaian siswa selama di sekolah. Seleksi ini bahkan berlaku hingga masuk ke Perguruan Tinggi (tety).