12.3 C
New York
26/10/2024
Aktual

Singapura, Kota Hunian Termahal di Dunia

LONDON (Pos Sore) — Singapura menduduki posisi teratas di antara 131 kota sebagai kota termahal di dunia untuk tempat tinggal (hunian) pada 2014. Ini hasil survei yang dilakukan Economist Intelligence Unit (EIU).

Menguatnya mata uang dolar Singapura dipadukan dengan biaya tinggi kepemilikan mobil dan membengkaknya berbagai tagihan kebutuhan rumah tangga ikut menjadi faktor yang membuat negara pulau kecil ini menduduki peringkat teratas dalam daftar kota termahal di dunia.

Singapura juga menjadi tempat paling mahal di dunia untuk membeli pakaian. Singapura menggantikan Tokyo, yang menduduki posisi pertama pada 2013.

Kota-kota lain yang masuk lima tempat termahal di dunia untuk hunian adalah Paris, Oslo, Zurich, dan Sidney. Sedangkan posisi Tokyo kini turun ke peringkat keenam.

Survei Biaya Hidup Sedunia EIU memiliki alat relokasi dengan menjadikan Kota New York sebagai basis. Survei dilakukan dengan mempertimbangkan lebih dari 400 harga individu.

“Kota-kota lain yang masuk lima tempat termahal di dunia untuk hunian adalah Paris, Oslo, Zurich, dan Sidney. Sedangkan posisi Tokyo kini turun ke peringkat keenam.”

Sedangkan 10 kota utama tahun ini didominasi di Asia dan Austria serta beberapa di Eropa. “Peningkatan sentimen pada kota-kota Eropa yang mahal secara struktural dipadukan dengan terus meningkatnya pusat-pusat Asia berarti dua kawasan ini terus memasok sebagian besar kota termahal di dunia,” ujar editor laporan itu, Jon Copestake.

“Tapi Asia juga punya banyak tempat termurah di dunia untuk hunian, terutama di anak benua India,” tambahnya. Kebanyakan kota di Asia yang masuk daftar hunian termahal didominasi tingginya biaya bahan pangan. Tokyo tetap berada di posisi teratas untuk kebutuhan pembelian bahan pangan sehari-hari.

Sementara kota-kota besar di India, termasuk Mumbai dan New Delhi, termasuk di antara kota termurah di dunia untuk hunian.

Harga kebutuhan yang rendah di Mumbai salah satunya karena ketidaksetaraan dalam perolehan penghasilan. Upah rendah yang diterima pekerja di kota itu memicu anggaran belanja yang rendah dan berbagai subsidi pemerintah untuk membantu mereka agar tetap bertahan hidup.

Di luar India, Damaskus di Suriah mengalami penurunan tajam, dan masuk ke posisi kita termurah keempat di dunia lantaran konflik bersenjata di negara itu memicu penurunan semua harga kebutuhan.

Bila EIU melakukan survei dengan memperhitungkan biaya hidup, perusahaan lain menerapkan metode riset yang berbeda. Mercer melakukan riset untuk menetapkan kota-kota termahal untuk dihuni para ekspatriat. Mercer menemukan pada tahun 2013, Luanda di Angola menjadi kota paling mahal untuk dihuni ekspatriat karena sulitnya menemukan perumahan yang aman untuk ditinggali.(bbc/meidia)

Leave a Comment