12.3 C
New York
26/10/2024
Internasional

Sidney Gelar Festival Makanan Selama Ramadan

SIDNEY —  Pada siang hari, jalan-jalan di bagian barat daya Lakemba, pinggiran Kota Sidney, Australia tampak tenang. Tak banyak orang beraktivitas. Namun situasinya berubah ketika malam tiba. Kawasan itu pun berubah menjadi sebuah pusat belanja makanan yang populer selama malam Ramadan. Berbagai macam penganan dan permen disajikan di tempat itu hingga pagi tiba.

“Lakemba adalah jantung bagi orang Muslim di Sidney. Kawasan ini menyajikan seremoni multibudaya,” ujar Walikota Canterbury Brian Robson kepada ABC News. Festival Makanan ini telah berlangsung sejak 10 tahun terakhir di setiap Ramadan.

Puluhan kios berdiri di jalan-jalan. Aktivitas tetap ramai dan berlangsung hingga pagi hari. Para pedagang menjajakan berbagai macam masakan daging yang lezat, mulai dari burger daging onta yang populer, kebab daging ayam, permen dan makanan manis hingga jus wortel segar.

Guna menambah ekonomi lokal, Dewan Kota Canterbury tahun ini mengeluarkan regulasi yang mengatur barbeque dan kios makanan. Pemerintah mengharuskan para pedagang untuk mengajukan izin untuk memenuhi regulasi kesehatan dan keamanan makanan.

“Sejauh ini kami telah memberikan izin untuk 23 kios. Kami telah bertemu dengan para pebisnis di Haodoj Street. Dengan bantuan mereka, kami telah mengatur penggunaan barbeque. Kami mesti mengendalikannya dalam sebuah lingkungan yang sangat aman,” papar Walikota Robson

Putusan untuk melisensikan festival itu dilakukan menyusul peningkatan popularitas festival makanan Ramadan dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu masakan paling disukai adalah burger daging onta. Kios makanan ini melalui penuh pembeli. “Sudah menjadi tradisi makan burger onta pada malam hari,” ujar pemilik kios burger, Yasser Elyatim. Bahkan burger onta menjadi makanan paling favorit setelah terjual lebih dari 300 kilogram daging onta pada pekan lalu.

Menurut Elyatim, seluruh hasil penjualan akan disumbangkan untuk amal selama Ramadan dan disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan di Suriah.

Fisher Saleh, pemilik kios jus wortel mengatakan atmosfirnya penuh dengan kesenangan.

“Kami buka dari pukul delapan kalam hingga empat dini hari. Suasananya sangat menyenangkan. Orang-orang sangat sibuk karena mereka mempersiapkan diri untuk puasa esok hari. Jadi mereka makan banyak agar dapat tahan berpuasa besok,” jelas Saleh.

Komunitas Muslim sudah ada di Australia lebih dari 200 tahun. Mereka mewakili 1,7 persen dari 20 juta jiwa.(onislam/meidia)

Leave a Comment