KARAWANG (Pos Sore) — Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan produsen elektronika asal Jepang, PT Sharp Electronik Indonesia telah menepati janjinya merealisasikan ekspansi pabrik dengan nilai investasi mencapai Rp1,2 triliun.
Atas komitmen ini, kata Hidayat, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian juga berjanji akan mengawal investasi ini dengan merancang regulasi yang nantinya bisa mendorong industri ini berdaya saing global.
“Saya harap dengan adanya pabrik ini akan mampu berkontribusi terhadap target pertumbuhan industri elektronika mencapai 10 persen pada 2014. Otomatis ini juga akan bisa menyerap tenaga kerja hingga 387.000 orang,” kata Hidayat di sela peresmian Pabrik Baru Sharp di Karawang, Rabu (12/2).
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar, dan Bupati Karawang Ade Swara dan Presiden Direktur Sharp Electronic Indonesia dan Fumihiro Irie.
Agar target investasi dan produksi ini bisa tercapai,kata Hidayat, pihaknya terus berupaya memperbaiki iklim usaha yang kondusif melalui pengembangan kebijakan insentif, perpajakan maupun pengamanan pasar domestik. “Harapannya ini bisa menjadi produk berdasa saing global.”
Konkretnya, kata Hidayat, harus dipercepat pembangunan infrastruktur seperti Pelabuhan Di Cilamaya Karawang agar biaya logistrik dan distribusi lebih efisien.”Berbeda dengan negara lain seperti Malaysia, kita memiliki ribuan pulau.
“Masalah transportasi menjadi kendala. Kita melakukan pendekatan G to G atau maupun mengundang swasta untuk membangun infrastruktur di Indonesia.”
Sementara itu, Fumihiro mengungkapkan, pabrik baru ini telah beroperasi sejak September 2013 di lahan 31 ha.Dengan mempekerjakan sekitar 1.200 karyawan,katanya, pabrik ini mampu 220 ribu kulkas dan 140 ribu unit mesin cuci. Jumlah pekerja ini merupakan gabungan dari perusahaan yang ada di Kawasan Industri Pulo Gadung yang nantinya akan disatukan di Karawang. (fitri)