JAKARTA — Mulai Senin (17/2) hingga 31 Maret pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mulai dibuka. Panitia seleksi akan mengumumkan hasilnya pada 27 Mei 2014.
Yang berhak mendaftar adalah siswa yang berasal dari sekolah yang sudah mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan telah mengisi data prestasi siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Sayangnya, sebanyak 10 SMA terpaksa diblacklist oleh Panitia SNMPTN. Sekolah-sekolah ini tidak bisa ikut SNMPTN tahun ini. Keputusan tersebut diambil setelah ke-10 sekolah itu tidak melakukan klarifikasi terhadap dugaan kecurangan yang dilakukan pada SNMPT 2013.
“Tadinya ada 74 sekolah yang diblacklist. Tetapi sampai batas waktu yang kami tentukan hanya 10 sekolah yang tidak melakukan klarifikasi,” kata Ketua Panitia SNMPTN, Ganjar Kurnia, Sabtu (15/2).
Tindakan itu selalu dilakukan jika sekolah melakukan kecurangan waktu mengisi data siswa. Terutama terkait dengan prestasi (nilai) siswa berupa raport. Banyak sekolah yang mengisi data nilai siswa ternyata berbeda dengan nilai rapor yang ada.
Dikatakan, sampai saat ini masih ada 4.778 sekolah yang belum mengisi data prestasi siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Sekolah yang telah mengisi PDSS mencapai 11.836, sebanyak 1.982 sekolah di antaranya adalah sekolah baru.
“Bagi sekolah yang belum mengisi PDSS, kami masih buka kesempatan sampai 6 Maret,” lanjutnya. PDSS memang wajib dilakukan sekolah yang ingin menyertakan siswanya pada SNMPTN. Kepala sekolah harus memasukkan nilai rapor semester satu hingga lima. Yang berhak melamar adalah siswa SMA/SMK/MA/MAK jelas terakhir yang mengikuti UN pada 2013. (tety)