LONDON (Pos Sore) — Satu juta bayi yang baru lahir setiap tahun meninggal hanya dalam waktu sehari. Ini laporan terbaru yang dikeluarkan Save the Children kemarin.
Untuk itu, organisasi pemerhati anak yang berbasis di London, Inggris mendesak semua negara untuk menurunkan angka kematian bayi yang sebenarnya dapat dicegah.
Laporan yang dikeluarkan Save the Children menyebutkan 6,6 juta anak di seluruh dunia meninggal pada 2012 sebelum anak berusia lima tahun. Kebanyakan korban meninggal dalam kasus yang sebenarnya dapat dicegah dan terjadi di negara berkembang.
“Keberhasilan penurunan tingkat kematian bayi sejak 1990 lalu dicapai melalui imunisasi, keluarga berencana, asupan gizi yang lebih baik dan pengobatan berbagai penyakit anak serta peningkatan ekonomi.”
Kasus kematian bayi yang baru lahir sebenarnya dapat dicegah dengan intervensi sederhana. Seperti membersihkan tangan untuk mencegah infeksi dan menerapkan ‘perawatan kangguru’ dimana para ibu menghangatkan tubuh bayi yang lahir prematur dengan kontak kulit ke kulit.
Jumlah ini hampir separuh dari 12,6 juta kasus kematian pada 1990 lalu. Namun kasus ini tetap eksis lantaran kurangnya perhatian pada bayi-bayi yang baru lahir 24 jam ke dunia.
Dalam laporan bertajuk “Ending Newborn Deaths”, disebutkan satu juta bayi tidak dapat bertahan hidup pada 24 jam pertama setelah lahir ke dunia pada 2012 lalu.
Disebutkan pula, dua juta bayi masih dapat diselamatkan setiap tahun bila tingkat kematian bayi yang baru lahir dapat dicegah.
“Tingkat kematian anak menjadi salah satu hal memalukan di dunia modern. Setiap hari, 18.000 anak di bawah lima tahun meninggal dan kebanyakan disebabkan hal-hal yang sebenarnya dapat dicegah. Kecuali kita segera menangani kematian pada bayi yang baru lahir, ada bahaya nyata yang menghambat upaya mengurangi kematian bayi dan kita gagal dalam ambisi menjadi generasi yang dapat mengakhiri semua kematian bayi yang dapat dicegah,” demikian bunyi laporan itu.
Keberhasilan penurunan tingkat kematian bayi sejak 1990 lalu dicapai melalui imunisasi, keluarga berencana, asupan gizi yang lebih baik dan pengobatan berbagai penyakit anak serta peningkatan ekonomi.
Pakistan memiliki tingkat tertinggi kematian bayi yang baru lahir pada hari pertama atau bayi lahir dalam kondisi mati dengan 40,7 kasus per 1.000 kelahiran. Posisi berikutnya diduduki Nigeria (32,7), Sierra Leone (30,8), Somalia (29,7), Guinea-Bissau (29,4) dan Afghanistan (29,0).
Di Pakistan, kurang dari separuh wanita yang melahirkan dengan didampingi petugas medis yang trampil. Upaya untuk mengatasinya terhalang oleh penundaan pencairan gaji, stok obat yang habis, ketiadaan peralatan medis atau sudah tak layak pakai dan sistem penyerahan yang tak membantu.
Dalam hak jumlah, India memiliki jumlah tertinggi kematian pada hari pertama bayi lahir dan bayi lahir dalam keadaan mati dengan 598.038 kasus per tahun atau seperempat dari 2,2 juta kasus kematian seluruhnya.
Tingkat kematian di bawah lima kasus di India telah mencapai lebih dari separuhnya sejak 1990, dari 126 per 1.000 bayi yang lahir menjadi 56,1. India memiliki sistem kesehatan yang kuat dan mekanisme penerapannya jauh melebihi negara-negara lain.
Save the Children, yang beroperasi di lebih dari 120 negara, menyerukan para pemimpin dunia, dermawan dan sektor swasta untuk bertekad mengakhiri kasus kematian bayi baru lahir yang dapat dicegah.
Organisasi ini ingin agar pada 2025, setiap kelahiran dihadiri petugas medis yang terlatih dilengkapi peralatan kesehatan memadai serta penghapusan biaya untuk layanan kesehatan pada ibu dan bayi yang baru lahir.
Mereka menuntut komitmen untuk membelanjakan sekurangnya 60 dolar AS per kapita untuk melatih pekerja medis yang menangani kelahiran bayi. Mereka juga mendesak perusahaan farmasi untuk meningkatkan ketersediaan produk obat untuk para ibu baru yang tergolong miskin.
“Pada banyak kasus, intervensi kecil namun krusial dapat menyelamatkan nyawa manusia. Perawatan yang terlatih selama persalinan dapat mengurangi jumlah kematian bayi yang baru lahir hingga 45 persen dan mencegah 43 persen kasus kematian baru lahir,” demikian laporan Save the Children.(arabnews/gulfnews/meidia)