JAKARTA (Pos Sore) – Berkembangnya isu pencawapresan Puan Maharani, putri Megawati Sukarnoputri untuk mendampingi Joko Widodo membuat kalangan PDI Perjuangan bergolak ditandai dengan mundurnya Hadi Rudyatmo Ketua DPC PDI Perjuangan, Solo.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui kabar tersebut. “Saya belum dengar sendiri dari yang bersangkutan. Jadi belum bisa memberikan jawaban,” tutur Tjahjo, Sabtu (17/5).
Sebelumnya, Hadi Rudyatmo pernah melontarkan pernyataan bahwa akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Solo jika para petinggi PDI Perjuangan bersikeras mengusung Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Puan Maharani sebagai cawapres pendamping Jokowi.
Menurut Rudi, Puan Maharani sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, gagal membawa PDIP ke angka 20 persen suara pada Pileg seperti yang ditargetkan sebelumnya, padahal Jokowi Effect bisa mengangkat suara PDIP mencapai 30 persen.
Beberapa elite PDIP bahkan mengsinyalir pencapaian perolehan suara PDIP yang hanya 18,9 persen itu bukan merupakan Jokowi Effect. “Ini semua adalah hasil kerja mesin partai yang bergerak dan memelihara konstituen bertahun-tahun, bukan Jokowi Effect,” tegas mereka.
Meskipun demikian, pengusungan Jokowi sebagai Capres PDIP harus didukung karena sudah merupakan keputusan partai.
Rudi menyarakan agar Puan tetap fokus membesarkan partai yang selama ini dibesarkan oleh Ibu kandungnya, Megawati Soekarnoputeri yang telah menjadi Ketua Umum PDIP beberapa periode. (hasyim)