JAKARTA (Pos Sore) — Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani menyatakan hingga sejauh ini belum ada kejelasan tentang percepatan pembagunan proyek pembangunan monorail oleh pihak PT Jakarta Monorail.Padahal, Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo telah melakukan groundbreaking sejak 16 Oktober 2013.
Proyek monorail ini dikhawatirkan terancam gagal, karena hingga saat ini,tidak ada kejelasan perjanjian antara pihak PT Jakarta Monorail dengan Pemprov DKI.
“Syarat yang diajukan minta garansi anggaran proyek pembangunan monorail tetapi dalam perjanjian tidak ada ketentuan seperti itu.”
Sarwo yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) itu telah mengirimkan surat kepada PT Jakarta Monorail (PT JM) yang berisi pembahasan dan penyesuaian Perjanian Kerja Sama (PKS) saat ini.
“Syarat yang diajukan minta garansi anggaran proyek pembangunan monorail tetapi dalam perjanjian tidak ada ketentuan seperti itu,” ungkapnya, Senin (17/2).
Pemprov DKI, sejauh ini,katanya masih menunggu kejelasan dari PT JM tentang tanggapan atas PKS pembangunan monorail. Rencananya, hukum per pasal dalam perjanjian kerja sama dan garansi yang diminta oleh PT JM akan diselesaikan pada bulan ini.“Yang penting ada dasar hukum per pasal perjanjian kerja sama ini.”
Sarwo menjelaskan, PT JM telah menyetujui 15 item perjanjian dengan gubernur.Demikian pula dengan anggaran pembangunan monorail, PT JM telah menjamin dapat menyelesaikan proyek pembangunan monorail ini.
Setelah perjanjian kerja sama ini disetujui,katanya, PT JM segera menandatangani dan merealisasikan pembangunan. “Dalam 3,5 tahun harus selesai pada satu jalur dan 5 tahun pada kedua jalur.” (fitri)