KABUPATEN Bantul di Provinsi DI Yogyakarta tak berlebihan diberi gelar sebagai Kabupaten Posdaya. Ini karena, dari sekitar 512 kabupaten/ kota yang ada di seluruh wilayah tanah air, hanya kabupaten inilah yang jumlah Posdayanya paling banyak. Bahkan ada di setiap desa .Keberadaan Posdaya atau Pos Pembedayaan Keluarga di kabupaten yang kini dipimpin oleh Bupati Hj.
Sri Surya Widati dan Wakilnya, H. Sumarno ini, mayshur ke seluruh penjuru negeri. Tak heran, jika kemudian banyak utusan dari berbagai daerah tingkat II berkunjung ke kabupaten ini, guna menyaksikan atau melihat dari dekat kegiatan Posdaya yang digagas Yayasan Damandiri ini. Sebut salah satu contoh, utusan dari Kabupaten Raja Ampat yang datang ke Bantul guna mempelajari aktivitas sejumlah Posdaya di daerah itu.
Ketua Forum Posdaya Kabupaten Bantul, Toba, mengungkapkan, perkembangan jumlah Posdaya yang begitu menggembirakan di Kabupaten Bantul, tak lepas dari peran Wakil Bupatinya yang sering memberi inspirasi kepada warga untuk penyebaran Posdaya dengan PGT-nya yaitu (Pasukan Getok Tular). ‘’Bantul sendiri kini memiliki 933 Posdaya sesuai dengan jumlah desanya,’’ kata Toba, dalam satu kesempatan belum lama ini.
Ia membeberkan berbagai kegiatan warga melalui Posdaya. Bahkan, sampai-sampai ke usaha menjaga lingkungan, menurut Toba, Posdaya di Bantul bukan saja membuat lubang bioferi ,tapi juga membuat jebakan air. Air yang mengalir diarahkan agar tidak lansung mengalir kelaut tetapi diarahkan ke tanah agar bisa meresap kedalam tanah sehingga mengurangi banjir. Berbagai prestasi dan kerja gotong royong yang diperlihatkan Posdaya-Posdaya yang ada di Bantul inilah yang menyebabkan Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono dan Pembina Yayasan Supersemar, Hj. Titiek Hediati Hariyadi Soeharto, baru-baru ini menyempatkan diri berkunjung secara khusus ke Bantul. Menggelar acara Penguatan Posdaya Bina Keluarga Lansia yang dikemas dalam Siaran Plenkung Gading, TVRI, Jogyakarta.
Kehadiran kedua tokoh ini Sekretaris Yayasan Damandiri, Dr Subiakto Tjakrawerdaja dan pengurus Damandiri lainnya, Dr Moch Sudarmadi, mendapat sambutan meriah. Rombongan ini mendapat kalungan bunga dari anak-anak PAUD sebagai ucapan selamat datang di Bantul. Selain ke Bantul, rombongan pengurus Yayasan Damandiri juga berkunjung ke Sleman. Kunjungan ke Bantul dipusatkan di Dusun Kalimajoro, Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.
Pentingnya Gotong Royong
Untuk memeriahkan acara Penguatan Posdaya di Bantul, ditampilkan tak kurang dari 20 stand Posdaya yang mewakili 17 kecamatan dari Kabupaten Bantul. Stand itu memamerkan berbagai produk yang menggunakan potensi lokal, seperti rempeyek, produk emping, produk singkong, produk jamu, dan beberapa produk unggulan lainnya. Ikut tampil dalam pameran ini di antaranya Posdaya Ontoseno yang pernah menjadi pemenang Damandiri Award tahun 2013 lalu.
Menurut Hj. Titiek Hediati Hariyadi atau lebih akrab dipanggil Titiek Soeharto, Posdaya memang digagas Pak Harto (mantan Presiden) untuk ikut mensejahterakan masyarakat. Gagasan mulia ini baru sekarang bisa direalisasikan dan diharapkan dapat terus berkembang keseluruh Indonesia. “Lebih-lebih di sini ada tokoh Posdaya yaitu Prof Dr Haryono Suyono,” katanya dalam kesempatan tersebut.
Hj Titiek Soeharto dalam dialognya juga mengingatkan betapa pentingnya nilai kegotong-royongan di antara warga untuk saling peduli. ‘’Seperti yang dicontohkan Prof Haryono yaitu Lansia harus peduli terhadap tiga generasi, yaitu memberi kesempatan kepada generasi muda, generasi kanak-kanak dan generasinya sendiri untuk berbuat nyata. Dengan gotong-royong keluarga miskin dapat berbuat banyak untuk menolong dirinya sendiri,’’ kata Titiek.Usai mengunjungi Bantul rombongan menuju Posdaya Berbasis Masjid di Masjid Baitturahman di Desa Ngaglik, Kabupaten Sleman. Masjid ini juga mempunyai kegiatan mengembangkan Posdaya dari Pendidikan, Kesehatan, Wirausaha dan Lingkungan.
Dalam kesempatan di sini, Titiek Soeharto mengungkapkan, sesuai keinginan Pak Harto yang membangun masjid YAMP (Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila) yang sekarang jumlahnya genap 999, membangun masjid adalah juga untuk mensejahterakan rakyat.
‘’Dengan banyaknya kegiatan di Posdaya Baitturahman ini, semoga menambah berkah dan kesejahteraan masyarakat,’’ katanya, yang tak lupa memberi santunan dan beasiswa kepada para santri yang berprestasi serta peralatan computer untuk Posdaya Baiturrahman. (junaedi)