JAKARTA (Pos Sore) – Gebrakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai menengah pada Pemilu tahun ini tidak main-main. Selain menawarkan figur-figur populis sebagai bakal calon presiden seperti Jusuf Kalla, Rhoma Irama dan Mahfud MD, partai besutan Gur Dur (mantan Ketua Umum PB NU Abdurahman Wahid yang juga mantan presiden RI) merasa yakin akan mampu menggeser posisi rekan koalisinya, Partai Demokrat.
Langkah-langkah PKB ini tercermin dari pernyataan Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar serta Ketua DPP PKB di DPR, Marwan Jafar. “Kami menargetkan masuk tiga besar pada Pemilu 2014, karena peluang itu sangat terbuka,” kata Marwan Jafar yang dihubungi Pos Sore dari Jakarta, kemarin.
Pekan lalu (6 – 8 Februari 2014), PKB menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Manado, Sulawesi Utara. PKB, kata Marwan, bersama kekuatan NU dan warganya, serta semua elemen masyarakat akan bahu membahu membesarkan PKB dan mewujudkan cita-cita itu dan ini menjadi tekad bulat partai itu.
Rakornas itu sendiri membahas persiapan dan memantapan menjelang Pemilu 2014 yang tinggal hitungan bulan, khususnya tentang upaya konsolidasi dan mempersiapkan saksi-saksi di Tempat Pemungutan Suara
(TPS) di seluruh Indonesia.
Di samping Rakornas, PKB juga melakukan bakti sosial di daerah-daerah yang terkena banjir dan tanah longsor di wilayah Provinsi Sulawesi Utara. “Rakornas juga membahas soal pemberdayaan umat, baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang, sehingga perjuangan politik
dibarengi dengan pemberdayaan ekonomi umat,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menyatakan partainya menargetkan 100 kursi pada pemilu legislatif tahun 2014 sebagai bagian dari langkah PKB untuk bisa merebut kursi presiden dan wakil presiden. Target ini wajib disukseskan semua kader PKB.
Saat ini (hasil Pemilu 2009) PKB hanya memiliki 28 kursi di Senayan, dan melalui Pemilu 2014 untuk bisa mengusung calon presiden PKB harus bisa merevut 100 kursi.
Untuk memperoleh 100 kursi, PKB telah mengandeng kekuatan PKB yang sebelumnya hilang. Kekuatan tersebut di antaranya adalah tokoh-tokoh NU yang dulu sempat berpisah. Selain itu, juga ada partai kecil yang ikut bergabung. Dengan demikian, ‘’Kami yakin bisa menggeser Partai Demokrat,” kata Muhaimin. (lya)