JAKARTA–Kendati pemerintah melarang ekspor bahan tambang mineral mentah (ore) namun ternyata kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi,pertumbuhan ekpor tetap membaik pada 2014.
“Januari itu UU minerba berlaku. Tapi ternyata (ekspor) tidak seburuk yang dibayangkan. Ekspor nonmigas surplus dengan baik,” tegas Bayu, minggu lalu.
Bayu memaparkan, target pertumbuhan ekspor 2014 sekitar 4 – 4,5 persen. Ia optimis karena sejak 3 bulan pertama,pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dari yang diperkirakan.
“Januari itu UU minerba berlaku. Tapi ternyata (ekspor) tidak seburuk yang dibayangkan. Ekspor nonmigas surplus dengan baik.”
Sejak kebijakan pelarangan ekspor ore diberlakukan, mulai 12 Januari 2014,memang ada kekhawatiran akan terjadi penurunan ekspor.
Jika mengamati perkembangan pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 4,5 persen justru pada 2013 volume ekspor Indonesia tumbuh di atas 20 persen dibanding volume ekspor 2012.
Kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014,akan disumbang belanja konsumsi di saat pemilu justru kondisi ini akan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia masih 5,3 persen.Pada 2014, Bayu optimis target pertumbuan ekspor sebesar 4,1 persen dengan total mencapai mencapai 190 miliar dollar AS.
“Perekonomian Amerika Serikat mulai positif, Jepang juga. Lalu kita punya kesepakatan baru dengan Pakistan. Dengan beberapa faktor itu saja, ekspor kita akan tumbuh baik.” (fitri)