9.3 C
New York
23/03/2023
Aktual Internasional Kesra

Pertemuan ICWI Teheran, Ketum Kowani Berbagi Pengalaman Pemberdayaan Perempuan di Indonesia

TEHERAN (Pos Sore) — Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo menghadiri “The First International Congress for Women of Influence (ICWI)” yang digelar di Teheran, Iran, Kamis 19 Januari 2023.

Pertemuan internasional yang untuk pertama kali ini dihadiri oleh Presiden Republik Iran Ayatollah Dr Seyyed Ebrahim Raisi dan para pimpinan organisasi perempuan dari 28 negara di dunia.

Diihadiri pula oleh sejumlah ibu negara dari berbagai negara. Di antaranya Iran sebagai tuan rumah, Armenia dan Serbia.

Menurut Giwo, pertemuan tersebut menjadi kesempatan berharga bagi Kowani sebagai organisasi federasi perempuan tertua dan terbesar di Indonesia.

“Melalui pertemuan ini, kami berharap dapat berkolaborasi bersama dan meningkatkan hubungan, khususnya pada bidang pemberdayaan perempuan dengan berbagai organisasi perempuan di dunia,” kata Giwo didampingi Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Kowani Tantri Diah Kirana.

Giwo berkesempatan membagikan pengalaman terkait dengan pemberdayaan perempuan melalui diskusi-diskusi yang melibatkan tokoh perempuan berpengaruh dari berbagai negara.

“Berbagi kondisi yang ada di negara masing-masing, pengalaman, strategi, dan terus berjuang bersama untuk kesetaraan, keadilan, dan pemberdayaan bagi perempuan,” lanjut Giwo.

Selain itu, Kowani juga mempromosikan keadilan, pemahaman, dan pertukaran budaya yang bertujuan meningkatkan kehidupan yang lebih baik pada masa mendatang sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi dari berbagai bidang dan aspek kehidupan.

Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam sambutannya menyampaikan kegembiraannya bahwa Republik Iran telah dipilih menjadi tuan rumah Congress for the Women of Influence dari berbagai negara.

Baginya, pertemuan tersebut adalah pertemuan yang sangat berpengaruh dan penting bagi perempuan-perempuan dunia.

“Saya berharap para perempuan yang hadir pada pertemuan ini dapat belajar dari pengalaman berharga yang diperoleh Republik Islam Iran di bidang hak-hak perempuan dan perhatian terhadap perempuan pasca Revolusi Islam,” kata Presiden Iran seperti dikutip dari laman president.ir.


Presiden Iran juga berharap dengan diselenggarakannya Congress for the Women Influence dapat membuka jalan kerjasama antar negara. Terlebih selama ini perempuan seringkali dipandang dengan instrument yang salah dan ditolak.

“Saya berharap para perempuan yang hadir pada pertemuan ini akan mampu berpikir bersama untuk mengambil langkah mewujudkan hak-hak perempuan di dunia,” lanjutnya.

Presiden Iran menyampaikan pertemuan yang melibatkan pemimpin perempuan dari berbagai negara tersebut dapat menggunakan pengalaman berharga yang diperoleh Republik Islam Iran di bidang hak-hak perempuan dan perhatian terhadap perempuan di masyarakat serta membangun kemitraan dan kerja sama yang bermanfaat dalam pertemuan ini.

“Kami tidak ragu bahwa laki-laki dan perempuan berbeda berdasarkan ciptaan, tetapi tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan kemanusiaan,” tegasnya.

Ia menegaskan tidak ada satu peristiwa penting dalam sejarah tanpa kehadiran dan peran besar perempuan. Karena itu, Presiden Iran menegaskan perempuan tidak boleh dipinggirkan atau dikucilkan dalam masyarakat.

“Pandangan reaksioner tentang perempuan dan pandangan instrumental dari kekuatan dan politisi barat terhadap wanita sama-sama ditakdirkan untuk gagal dan ditolak,” tegasnya.

Presiden selanjutnya mengaitkan perlawanan bangsa Palestina terhadap pendudukan Rezim Zionis dengan peran berpengaruh perempuan Palestina.

Sejak awal, Republik Islam Iran telah berusaha keras untuk mempertahankan hak ini di forum internasional dan meningkatkan partisipasi dan pengaruh perempuan di berbagai bidang di dalam negeri.

“Untungnya, di Iran, lebih dari 30% profesor universitas, lebih dari 34% orang yang aktif di bidang kedokteran dan terapi,” sebutnya.

Selain itu, hampir 60% kapasitas pusat ilmiah dan akademik terkait dengan wanita dan gadis Iran, serta 30% posisi manajemen tersedia untuk wanita Iran yang berpengaruh.

Presiden berharap hasil kongres perempuan berpengaruh ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan positif bagi para perempuan negara tetangga, kawasan dan dunia.

Di sela menghadiri ICWI di Teheran, Ketua Umum Kowani juga berkesempatan bertemu dengan Dubes Indonesia untuk Iran, Ronny Prasetyo Yuliantoro.

Leave a Comment