1.3 C
New York
12/02/2025
Aktual

Pendaki Dilarang Nginap di Puncak Merbabu

BOYOLALI (Pos Sore) — Pendaki dilarang ngecamp atau menginap berhari-hari di puncak Gunung Merbabu.

Hal ini menyusul cuaca ekstrem yang terjadi sejak musim penghujan sehingga kawasan tetangga Gunung Merapi tersbut rawan hypothermia atau kedinginan. Seperti yang terjadi dengan mahasiswi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Khusna Arifatul, yang belum lama ini meninggal akibat kedinginan saat mengikuti Diksar Mapala di Merbabu.

Komandan SAR BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetya, menghimbau kepada pendaki agar tidak ngecamp di Puncak Merbabu selama musim penghujan ini atau paling tidak hingga akhir bulan Maret.

Cuaca yang ekstrim sangat rawan bagi pendaki. Selain itu, bila di Puncak Merapi paling lama disarankan hanya dua hari saja.

“Cukup dua hari saja, kondisi di Puncak sangat berbahaya, pasalnya suhu udara di puncak bisa langsung drop dan mencapai minus derajat, ini yang patut diwaspadai,” ungkap Kurniawan Fajar, Selasa (11/2).

Dijelaskan, Tm SAR bersama sejumlah relawan telah melakukan survei hingga ke puncak Merbabu. Tim melakukan penyisiran sepanjang jalur pendakian menuju kawasan puncak. Pihaknya menemukan sejumlah jalur yang berubah, lantaran tertutup longsoran tebing. Kondisi ini jelas berbahaya bagi pendaki yang akan naik maupun turun, dari pintu pendakian Desa Tarubatang Kecamatan Selo.

“Jalur pendakian sangat licin, pendaki harus ekstra hati-hati,hati-hati juga dengan cuaca ekstrrm dan badai,” tandasnya mengingatkan.

Kapolsek Selo AKP Suparma menambahkan, pendaki harus meperhatikan kondisi fisik sebelum naik gunung. Jika memang kondisi fisik lemah sebaiknya urungkan saja niat naik ke Merbabu.

”Jangan mendaki dulu bila fisik dan perbekalan tidak memadai. Karena saat ini cuaca di kawasan Merbabu sangat ekstrem,” tandasnya.(dra)

Foto: Cuaca ekstrem menyelimuti kawasan puncak Gunung Merbabu

Leave a Comment