JAKARTA (Pos Sore) — Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Prof. Dr. R. Agus Sartono, MBA, menyebut, pada 2025 Indonesia pasti menjadi negara maju dan masuk dalam 12 kekuatan ekonomi dunia. Ketika berusia 100 tahun, peringkat Indonesia berada dalam posisi 8.
“Pada 30 tahun mendatang, Indonesia melampaui Jerman dan Inggris dalam menjadi kekuatan ekonomi dunia,” kata Deputi IV itu, dalam Deputy Meet The Press, di Kemenko Kesra, Selasa (11/3).
Terlalu mulukkah? Tentu saja tidak, jika saja Indonesia terus mempersiapkan diri. Terlebih kekuatan ekonomi dunia itu juga dipengaruhi infrastruktur, inovasi, ketersediaan teknologi, serta pendidikan tinggi dan riset, yang saling bersinergi terpadu.
“Kegagalan membangun kemampuan riset dan inovasi akan menjadi beban bagi generasi mendatang,” tambahnya.
Sayangnya, saat ini sebanyak 82% penduduk produktif Indonesia lulusan SMA. Angka ini, menurut Agus, seharusnya pada posisi 10 tahun lalu. Dengan lulusan SMA seperti ini, bagaimana bisa melakukan riset dan pengolahan data.
“Untuk bidang pendidikan, 5-10 tahun itu waktu yang singkat. Kita terlambat dalam mempersiapkan SDM kita dalam meningkatkan dayasaing dan dayatawar SDM kita,” tandasnya.
Meski pembangunan SDM agak terlambat, namun Agus menegaskan, Indonesia masih bisa mengejar ketertinggalan. Karenanya, pemerintah harus mendirikan politeknik-politeknik di daerah-daerah.
“Harus juga dibuat pusat-pusat unggulan di daerah. Memang hasilnya tidak bisa dalam waktu 1-2 tahun tapi jika tidak dimulai akan terlambat lagi,” ujarnya. (tety)