-2.3 C
New York
13/12/2024
Gaya Hidup

Orkestra ‘Tak Ramah’ Bagi Perempuan

LONDON (possore) — Prasangka dan perilaku yang memusuhi membuat perempuan sulit masuk ke profesi kelas atas musik klasik, kata kepala seni di Inggris, Jude Kelly.

Kelly mengatakan sebuah keputusan untuk mempromosikan bakat perempuan harus diambil.

Posisi teratas dalam profesi ini masih menjadi “tempat yang jarang perempuan,”

“Ini bukan tentang wanita melakukannya untuk diri mereka sendiri. Ini tentang orkestra dan orang-orang di perguruan tinggi musik,” kata Kelly di London, Minggu (26/1/2014).

“Orang-orang cenderung merujuk kepada citra mereka sendiri. Ini adalah kecenderungan para laki-laki untuk mendukung laki-laki yang lebih muda dan merasa paternalistik terhadap mereka.

Jude Kelly telah direktur artistik dari Southbank Centre sejak tahun 2005. “Kita harus mendorong mereka untuk mendukung perempuan,” lanjutnya.

“Menuntut fisik”

Terkait dengan profesi sebagai konduktor, Bruno Mantavani, Kepala Paris Conservatoire, mengatakan kebanyakan perempuan menemukan profesi ini “terlalu menuntut fisik.”

“Kadang-kadang perempuan berkecil hati oleh aspek fisik,” katanya kepada France Musique. “Bekerja, terbang, dan bekerja lagi, cukup menuntut.”

Konduktor Rusia Vasily Petrenko juga mengklaim musisi orkestra dapat terganggu oleh konduktor perempuan. Dia mengatakan bahwa “seorang gadis cantik di podium berarti bahwa musisi bisa memikirkan hal-hal lain”.

Namun selepas komentarnya itu, Petrenko mengklarifikasi: “Apa yang saya katakan itu dimaksudkan untuk menjadi gambaran dari situasi di Rusia, tanah air saya,” katanya.

“Saya akan mendorong setiap gadis untuk belajar menjadi konduktor. Seberapa sukses mereka akan tergantung pada bakat dan karya mereka, bukan bergantung pada jenis kelamin mereka.”(bbc/romi)

Leave a Comment