JAKARTA (Pos Sore)- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan awal musim hujan tahun 2014/2015 terjadi pada Oktober-November 2014 dengan sifat hujan normal, namun di sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami keterlambatan dari rata-ratanya dengan sifat hujan normal hingga bawah normal.
“Dari 342 zona musim (ZOM) prakiraan awal musim hujan pada bulan Oktober 35,7 persen di 122 ZOM dan sebanyak 37,7 persen di bulan November di 129 ZOM,” kata Kepala BMKG, DR. Andi Eka Sakya, di Kantor BMKG, Jumat (29/8).
Andi memaparkan sebagian wilayah Indonesia (48,72%) akan mulai memasuki musim hujan pada Oktober 2014. Dibandingkan dengan rata-rata karakteristik iklimnya selama 30 tahun (1981-2000), awal musim hujan tahun 2014/2015 di wilayah Indonesia diprakirakan mundur (46,16%) dan 34,11% lainnya sama.
“Sifat hujan pada musim hujan 2014/2015 diprakirakn normal atau 68, 81% jka dibandingkan dengan rata-rata klimatologisnya atau rata-rata 30 tahun,” tambahnay.
Di sisi lain suhu permukaan laut (SST) Samudera Pasifik berada pada kisaran normal dari awal Maret hingga pertengahan Agustus 2014. Kondisi demikian memberikan indikasi tidak terjadi penambahan atau pengurangan suplai air dari Samudera Pasifik. Diprediksi kondisi normal hingga El Nino lemah akan dominan hingga awal 2015.
“Diprediksi hingga awal Januari 2015 kondisi SST Indonesia masih akan berpotensi normal sampai dengan hangat. Hal ini menunjukkan masih cukupnya pasokan uap air yang membawa peluang curah hujan di wilayah Indonesia,” katanya.
Sementara itu, kondisi suhu muka laut di Samudera Hindia sebelah barat Indonesia relatif sama dengan normalnya hingga awal 2015. Akibatnya, aliran pergerakan uap air dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia akan sama seperti kondisi normal dan tidak terjadi penambahan uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia. Kondisi El Nino yang lemah di tahun 2014 pun tidak sekuat kondisi yang terjadi di tahun 1997. (tety)