04/12/2024
Aktual

Mesir Melarang Gerakan Hamas Palestina

KAIRO (Pos Sore) — Sebuah pengadilan di Kairo, Mesir kemarin melarang kelompok Hamas, Palestina untuk beroperasi di Mesir. Larangan ini dikeluarkan sebagai bagian upaya Mesir untuk menumpas gerakan Islam tersebut.

Hamas mengecam keras putusan itu. Ini ditegaskan Sami Abu Zuhri, seorang jubir Hamas di Jalur Gaza. “Keputusan itu membahayakan imej Mesir dan perannya untuk kepentingan Palestina. Itu mencerminkan sikap menentang gerakan perlawanan bangsa Palestina,” tegas Sami Zuhri.

“Putusan itu dikeluarkan setelah pengadilan darurat sedang membahas sebuah petisi sipil yang menganggap Hamas sebagai sebuah kelompok teroris.”

Selain larangan terhadap kelompok itu, pengadilan juga akan menyita aset Hamas di Mesir. Sejak beberapa tahun terakhir, Mesir menolak mengakui peran Hamas di Gaza setelah kelompok ini menenangkan pemilu parlemen di Palestina pada 2007 lalu.

Hamas mengalahkan kelompok Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pemilu. 2007 dan membentuk kabinet pemerintah sendiri sebelum Fatah akhirnya bergabung dalam sebuah kabinet bersatu nasional pimpinan Hamas.

Namun dunia barat yang dipimpin AS menolak kontak dengan pemerintah pimpinan Hamas. Amerika dan Israel juga memimpin kampanye internasional untuk mengekang gerakan Hamas di Gaza, daerah berpenduduk padat yang dihuni hampir 1,6 juta jiwa. Mereka juga menerapkan kebijakan yang makin menyengsarakan penduduk Gaza.

Setelah Presiden Hosni Mubarak terguling, penguasa militer melonggarkan pengawasan dan membolehkan penduduk Palestina melewati perbatasan Rafah ke Gaza. Hubungan kedua pihak semakin dekat setelah terpilihnya Presiden Mohammed Mursi pada 2012 lalu, meski ia akhirnya digulingkan pada 2013.

“Setelah itu, Mesir menjadi perantara gencatan senjata tahun 2012 untuk mengakhiri pertempuran selama sepekan dengan Israel dengan pencabutan beberapa blokade di Gaza.”

Setelah Mursi terguling, militer Mesir menghancurkan ratusan terowongan yang dipakai untuk aktivitas penyelundupan yang terletak di perbatasan dengan Gaza. Mereka menuding terowongan itu dipakai untuk menyelundupkan senjata dan milisi yang ikut dalam berbagai serangan terhadap pasukan keamanan Mesir.

Pada awal Januari, Kairo menjadi tuan rumah konferensi pertama sebuah kelompok pemuda anti-Hamas yang baru dibentuk bernama Tamarud (Pemberontakan). Nama itu dipakai gerakan pemuda Mesir di balik aksi protes massal tahun lalu menentang Mursi, presiden terpilih pertama di Mesir.

Sesat al-Rishq, anggota biro politik Hamas dan dekat dengan pemimpin yang hidup di pengasingan Khaled Meshaal, mengatakan “Larangan ini akan menbuka pintu agresi baru dan perang melawan Gaza.” Pernyataannya ini mengacu pada operasi militer Israel di Jalur Gaza.(onislam/meidia)

Leave a Comment