04/12/2024
Aktual

MENYEGARKAN KEMBALI POSDAYA BARUGA SAYANG

Oleh Prof. Dr. Haryono Suyono

Tahun lalu, dalam kesempatan KKN tematik Posdaya, Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. H. Syahrul Yasin  Limpo, SH, MSi, MH telah melepas KKN tematik Posdaya UIN Alauddin Makassar, dengan meriah. Di hadapan Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing, HT, MS,  Gubernur menganjurkan agar mahasiswa dapat mendampingi dan membantu rakyat dan keluarga di seluruh Sulawesi Selatan untuk  beramai-ramai secara gotong royong membangun keluarga melepaskan diri dari lembah kemiskinan.

Selanjutnya melalui kerjasama dengan Yayasan Damandiri, Rektor UIN Alauddin Makassar menganjurkan  agar mahasiswa membentuk Posdaya Baruga Sayang di setiap desa atau di setiap kampung RW yang  dikunjunginya sebagai pusat silaturahmi antar keluarga untuk membahas dan mulai melaksanakan kegiatan pemberdayaan keluarga menuju keluarga yang bahagia dan sejahtera. Kegiatan melalui Baruga Sayang itu diarahkan menjadi gerakan masyarakat yang mendapat fasilitasi SKPD seluruh jajaran pemerintah sehingga membawa hasil yang maksimal dan menguntungkan rakyat banyak.

Peristiwa tahun lalu itu berulang kembali, Gubernur Sulawesi Selatan, diwakili Asisten IV, dan Rektor UIN Alauddin Makassar kembali melepas 1.812 mahasiswa semester 8 melakukan KKN tematik Posdaya  tahun 2014. Rektor mengharapkan agar para mahasiswa pertama-tama mendatangi Posdaya yang sudah terbentuk tahun lalu untuk disegarkan. Para anggota Posdaya diajak memperhatikan lingkungan  masyarakat sekitar dan memberi dukungan pemberdayaan yang berarti. Prof. Haryono Suyono, yang  diundang memberi pembekalan mengharapkan agar para mahasiswa memberi dukungan terhadap budaya  hidup sehat. Melalui Posdaya yang ada atau yang dibentuk, mahasiswa diharapkan mengadakan gerakan kebersihan secara rutin dimulai di sekitar rumah masing-masing, termasuk membersihkan saluran air dan segala sesuatu yang ada di sekitar rumah.

Keluarga anggota Posdaya diharapkan melakukan inventarisasi, apakah semua warga telah memiliki tempat pembuangan kotoran, kakus, yang memadai dan letaknya berjarak dengan rumahnya. Kondisi ini sangat penting karena di desa, utamanya di desa
yang mempunyai kedekatan dengan sungai, bisa saja masih ada kebiasaan untuk membuang kotoran di  sungai. Atau bahkan di beberapa desa, mungkin masih ada rumah dengan halaman dan kebun yang luas, dan disitu masih ada yang membuang kotoran di kebun secara berpindah-pindah. Kalau ada, biarpun mungkin sangat sedikit, kebiasaan itu perlu diubah agar hidup keluarganya terbebas dari penyakit yang menular dari lingkungan yang kotor.

Dalam kegiatan KKN itu dianjurkan agar mahasiswa mengajak Posdaya meminta seluruh keluarga  anggotanya beramai-ramai mendaftarkan diri pada BPJS di desa, di rumah sakit atau di tempat agennya di kabupaten setempat. Pendaftaran ini penting sekali, karena apabila sakit bisa mendapat perawatan yang ditanggung oleh pemerintah melalui BPJS. Andaikan saat pendaftaran itu, kebetulan ada keluarga miskin yang tidak terdaftar, para tetangganya secara gotong royong dianjurkan  membayar premi keluarga miskin yang tidak terdaftar itu sambil mendaftarkannya pada BPJS agar tidak menderita dikala sakit. Setiap keluarga yang sudah terdaftar pada BPJS dijamin biaya perawatan kesehatannya oleh BPJS atau oleh pemerintah.

Para mahasiswa diharapkan meyakinkan seluruh Posdaya Baruga Sayang yang telah terbentuk, untuk  memperhatikan seluruh anak-anak usia sekolah di setiap desa. Perlu ditanyakan kepada orang tua di desa itu, atau di sekitar Posdaya, apakah semua anak usia sekolah sudah disekolahkan. Apabila ada anak usia sekolah belum sekolah, maka Mahasiswa KKN perlu berusaha agar anak usia sekolah itu segera dianjurkan dan disekolahkan. Kalau perlu diyakinkan orang tuanya agar segera mengirim  anaknya ke sekolah.

Apabila ada kasus anak itu sudah tidak layak lagi masuk SMP atau SMA, karena usia sudah lanjut,  maka anak itu perlu segera diajak mengikuti Kursus Paket B atau C agar tingkat pendidikan yang dimilikinya dapat disetarakan. Anak-anak itu perlu mengikuti kegiatan kursus ketrampilan agar dikelak kemudian hari dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah karena memiliki ketrampilan yang memadai.

Bagi anak-anak balita perlu dirujuk ikut dalam PAUD agar ibu dan bapaknya, utamanya keluarga kurang mampu, bisa mengikuti kegiatan pelatihan ketrampilan dan bekerja dengan upah yang lebih baik. PAUD yang ada, andaikan belum diresmikan oleh Pemda, segera didaftarkan agar selanjutnya dapat dikelola secara resmi oleh jajaran Pemda. KKN tematik Posdaya, disamping memberdayakan Posdaya yang sudah ada perlu juga membentuk Posdaya Baruga Sayang baru sebanyak-banyaknya agar semua keluarga di Sulawesi Selatan dapat bergabung  dalam gerakan pembangunan berbasis keluarga dan bersama-sama maju secara adil dan merata.

Kegiatan pembangunan berbasis keluarga akan menempatkan anak, perempuan dan keluarga miskin sebagai  prioritas untuk tetap sehat, mempunyai tingkat pendidikan dan ketrampilan memadai agar bisa ikut serta dalam proses pembangunan, sehingga memperoleh pekerjaan atau usaha ekonomi produktif yang menguntungkan. Apabla anggota keluarga itu memperoleh kerampilan yang memadai maka mereka bisa juga memperoleh fasilitas kredit dari bank setempat, atau mengikuti skim Tabur Puja yang apabila  dikehendaki dapat diadakan di Sulawesi Selatan.

Dukungan Tabur Puja adalah gerakan pembangunan melalui tabungan dan kredit yang mendukung kegiatan pembangunan entrepreneur sosial pada tingkat  desa. Pengembangan itu mengandalkan sistem kepercayaan tanggung renteng tanpa agunan untuk memperoleh kredit bagi upaya pengembangan usaha mikro atau kecil bagi keluarga miskin. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Damandiri, www.haryono.com).

Leave a Comment