JAKARTA (Pos Sore) — Menko Kesra, Agung Laksono, meminta para pelaku kekerasan seksual yang menimpa siswa TK Jakarta Internasional School (JIS) di hukum berat agar menimbulkan efek jera. “Saya sangat prihatin dengan peristiwa seperti ini yang ternyata sudah berulang kali terjadi di sekolah. Hal tersebut menunjukkan mekanisme pengawasan dan perlindungan anak yang tidak berjalan,” tandasnya, di Kemenko Kesra, Rabu (16/4).
Menurutnya, kasus pelecehan di JIS harus menjadi peringatan bagi sekolah negeri maupun swasta, terlebih lagi sekolah mahal yang seharusnya memiliki kemampuan membangun sistem keamanan anak didik terutama yang berusia kecil.
“Sekolah sekaliber JIS, anak TK ke toilet atau kamar kecil yang tidak didampingi guru atau asisten guru sangat disesalkan, bahkan seharusnya kamar kecil atau toilet dapat berada dekat dengan ruangan kelas sehingga terkontrol,” ujarnya.
Menko Kesra Agung Laksono memandang perlunya pemerintah mengaudit JIS dalam hal sistem keamanannya. Pihaknya sudah meminta Menteri Pendidikan Muhammad Nuh agar menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang jelas dalam mengamankan anak didik.
“Seperti terlalu lama ijin keluar untuk ke toilet dapat dipantau”, sambung Menteri Agung. SOP ini juga berlaku untuk seluruh sekolah lainnya untuk menghindari aksi kekerasan pelecehan seksual.
Agung Laksono mengharapkan peristiwa ini tidak terulang lagi dan menghimbau agar masyarakat, orang tua murid bersama jajaran pengajar mencegah tindak kekerasan di lingkungan sekolah. Bila melihat atau menemukan kecurigaan terjadi kekerasan seksual pada anak untuk tidak takut melapor ke aparat keamanan. (tety)