16.8 C
New York
16/05/2025
Aktual

Menkes Ungkap Dampak Rokok terhadap Kesehatan dan Ekonomi

JAKARTA (Pos Sore) — Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, mengatakan, dampak buruk akibat tembakau dan merokok pada kesehatan masyarakat di Indonesia tampak jelas pada hasil kajian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, sepanjang tahun 2013.

“Angka kematian bayi prematur akibat penyakit terkait rokok naik dari 190.260 orang pada 2010, mencapai 240.618 orang pada 2013. Kenaikan penderita penyakit akibat konsumsi tembakau juga naik, dari 384.058 orang pada 2010 menjadi 962.403 orang pada 2013,” kata menkes, usai membuka kegiatan Indonesia Conference on Tobacco or Health (ICTOH), di Jakarta, Jumat (30/5).

Pengunaan tembakau merupakan salah satu risiko yang paling utama dari empat penyakit tidak menular (PTM), seperti penyakit kardiovaskuler, kanker, paru-paru kronis dan diabetes. Tembakau juga merupakan faktor utama dari penyakit infeksi, tuberkulosis, dan infeksi saluran pernafasan bawah yang merupakan beban kesehatan.

Kondisi ini, kata Nafsiah juga memberikan dampak pada peningkatan total kumulatif kerugian ekonomi secara makro akibat penggunaan tembakau. Jika dinilai dengan uang, kerugian ekonomi naik dari Rp245,41 triliun menjadi Rp378,75 triliun pada 2013.

Karena itu, masalah konsumsi tembakau jangan dibiarkan karena dapat menyebabkan kemiskinan berkelanjutan antargenerasi, yaitu pemiskinan berlanjut daru generasi sekarang ke generasi berikutnya.

Konferensi ini sendiri baru pertama kali diadakan di Indonesia, dengan mengangkat pesan ‘Tobacco Control: Save Lives, Save Money’. Hadir dalam pertemuan ini, Dr. Kartono Mohamad (Indonesian Tobacco Control Network), Dr. Adang Bachtiar, MPH, SCD (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat), Dr. Ehsan Latief (International Union Againts Tuberculosis and Lung Disease, The Union), dan DrM khancit Limpakarnjanarat (WHO). (tety)

Leave a Comment