CIKARANG (Pos Sore) — Prevalensi penyakit kanker di dunia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Tak terkecuali di Indonesia.
Adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berimbas juga pada peningkatan aksesabilita pasien kanker pada obat.
Kedua kondisi itu diprediksi akan mendorong pesatnya peningkatan permintaan obat kanker. Sayangnya, hingga kini suplai obat-obat kanker sangat terkendala karena produk masih bergantung pada impor.
Menyadari hal ini PT Fonko International Pharmaceuticals membangun fasilitas produksi sediaan Onkologi, yang diresmikan Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, Senin (22/9). Fasilitas ini berlokasi di Kawasan Industri Jababeka II, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
“Fasilitas produksi Onkologi ini diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap tantangan peningkatan permintaan obat kanker yang berkualitas dengan harga terjangkau,” kata Rudy Soetikno, Founder Dexa Group.
Ia mengatakan, pihaknya mampu menghasilkan beragam sediaan injeksi Ongkologi berkualitas tinggi dengan memperhatikan standar dan kaidah yang berlaku secara internasional. Termasuk dalam segi Good Manufacturing Practices (GMP) dan Keselamatan Kerja.
“Produk onkologi yang kami hasilkan, meskipun utamanya ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia, tetapi juga mampu bersaing di pasaran internasional,” tambah Ferry Soetikno, Pimpinan Dexa Group.
Standar kualitas tinggi dan harga terjangkau dicapai dengan pemilihan teknologi yang cermat dan tepat guna, serta sistem kualitas yang dirancang baik.
“Itu semua tidak mungkin dicapai tanpa perpaduan disain pabrik, peralatan produksi, dan laboratorium yang memadai, sistem kualitas, serta dukungan berbagai pihak,” tambahnya.
Sebagai langkah pertama, empat produk akan segera dihasilkan, begitu nomor ijin edarnya diperoleh dari Badan POM. (tety)