BANDUNG, PosSore –Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Tjut Diah Meulany, lulusan Fakultas Seni Rupa ITB tahun 1992, bahwa dirinya akan meniti karier sebagai pengusaha di bidang konstruksi jasa desain interior.
Sebelum memulai bisnisnya sendiri, Dini, sapaan akrabnya, sempat bekerja di perusahaan lain untuk memperluas wawasan. Namun, pada 1998, situasi politik yang tidak stabil akibat aksi reformasi memaksa Dini meninggalkan pekerjaannya. Momen tersebut justru menjadi titik balik dalam hidupnya.
“Keputusan untuk berhenti bekerja terpaksa saya ambil karena kondisi keamanan yang tidak kondusif saat itu. Namun, dari situ saya terdorong untuk membuka usaha sendiri di bidang perencanaan dan pelaksanaan desain interior,” ungkap Dini dalam percakapan dengan PosSore Kamis (5/9).
Menggunakan ilmu yang didapat dari bangku kuliah, Dini mulai merintis perusahaan bernama CV Rachipta Lestari Utama. Selain menjadi pengusaha, ia juga mengajar sebagai dosen luar biasa di sebuah perguruan tinggi swasta.
Bagi Dini, desain interior itu lebih dari sekadar menata ruang atau menempatkan furnitur. “Seorang desainer interior harus mampu merasakan suasana yang diciptakan dari sebuah ruangan. Desain interior itu mencakup komposisi, proporsi, dan keseimbangan antara warna serta bentuk. Ini yang membuat sebuah ruangan menjadi harmonis, fungsional, dan memiliki nilai estetika tinggi,” ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan Dini semakin dikenal. Ia menangani berbagai proyek dari perusahaan swasta, perorangan, hingga instansi pemerintahan. Beberapa di antaranya adalah kantor dinas pemerintah, rumah sakit, dan kampus di Bandung dan Jakarta.
Proyek-proyek tersebut mencakup penataan ruang lobi, ruang meeting, ruang pelayanan, hingga ruang rawat inap, semuanya sesuai dengan standar fungsional dan estetika yang ketat. Di lingkungan kampus misalnya, Dini juga mendesain ruangan-ruangan penting seperti ruang sidang magister, laboratorium, hingga ruang kelas.
Perusahaan Dini mengerjakan sendiri setiap produk mebel dan kerajinan interior, tanpa melibatkan pihak ketiga. Semua proses produksi dilakukan secara internal untuk memastikan setiap detail dan standar kualitas terpenuhi. Ini merupakan salah satu komitmennya dalam menjaga mutu produk.
Alasan perempuan asal Aceh ini tidak menyubkontrakkan pengerjaan kepada pihak lain adalah karena yang namanya desain interior itu sangat detail dan memerlukan perhatian khusus. Setiap elemen desain harus diperhatikan dengan cermat, mulai dari pemilihan bahan hingga perakitan, agar hasilnya sesuai dengan konsep yang diinginkan.
Desain interior juga melibatkan aspek yang abstrak, seperti rasa dan suasana yang ingin diciptakan dalam sebuah ruangan. Meskipun sulit dijelaskan, abstraksi tersebut bisa diwujudkan melalui produk akhir yang terlihat nyata dan harmonis. Oleh karena itu, seluruh proses produksi dilakukan langsung oleh perusahaan nya untuk memastikan hasil akhir sesuai dengan visi desain yang diinginkan.
“Sekarang, hampir semua perguruan tinggi sudah menggunakan sistem hybrid, yang otomatis memerlukan desain ruangan yang mendukung proses belajar mengajar,” tambahnya.
Dini menekankan pentingnya keterlibatan klien dalam proses desain. “Saya selalu melibatkan pengguna ruang dalam proses perencanaan, sehingga hasil akhirnya benar-benar sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka. Banyak yang tak menyangka impian mereka bisa terwujud menjadi nyata dengan tampilan ruang yang elegan dan fungsional,” katanya bangga.
Dini percaya bahwa menjaga hubungan baik dengan pelanggan adalah kunci kesuksesannya. “Pelayanan yang optimal dan hubungan yang baik membuat pelanggan tetap loyal dan terus memberikan proyek kepada kami,” ungkapnya.
Ia juga tak pelit berbagi kiat sukses kepada rekan-rekannya di Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI). Menurutnya, salah satu cara agar proyek berjalan lancar adalah dengan berhubungan langsung dengan pihak yang berwenang mengambil keputusan, bukan melalui pihak ketiga. “Dengan begitu, kita bisa memastikan proyek berjalan lancar dan pembayaran tetap aman,” pesannya.
Meski merintis perusahaan dari nol, Dini tak pernah menyerah. Modal seadanya tak menghalanginya untuk berkembang. Kini, CV Rachipta Lestari Utama telah menjadi perusahaan yang eksis dan sukses. “Pengalaman ini selalu saya bagikan kepada mahasiswa saya, agar mereka termotivasi menjadi pengusaha di bidang desain interior,” tuturnya penuh semangat.
Dari perjalanan kariernya, Tjut Diah Meulany membuktikan bahwa semangat dan kegigihan mampu mengantarkan seseorang meraih kesuksesan, bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. (aryo)