Oleh Prof. Dr. Haryono Suyono
AKHIR bulan lalu, disaksikan oleh Menko Kesra dan Menteri Kesehatan RI, Direktur BPJS, Dr. dr. Fahmi Idris, Mkes, telah menanda tangani MOU dengan Kepala BKKBN, Prof. Fasli Jalal, dr. SpGK, PhD, dan Ketua Yayasan Damandiri, Prof. Dr. Haryono Suyono. Kedua lembaga itu, satu lembaga koordinasi Pembangunan Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga serta lembaga swasta yang selama ini bergerak dalam upaya pembangunan keluarga dan pengentasan kemiskinan, sepakat bekerja sama melindungi keluarga Indonesia terhadap kemungkinan sakit melalui Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS.
Menko Kesra, Dr. HR Agung Laksono, yang memberi arahan pada Seminar Nasional untuk evaluasi BPJS, dimana upacara penanda-tanganan MOU itu dilaksanakan, mengharapkan agar upaya perlindungan terhadap kesehatan rakyat, keluarga Indonesia, yang dilaksanakan mulai awal tahun ini, menjamin kesehatan seluruh rakyat secara komprehensif. Perlindungan itu hendaknya menjadi jaminan penuh yang terjangkau melalui pelayanan yang bermutu dan mudah diakses oleh keluarga umumnya, utamanya oleh keluarga miskin.
Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH, dalam pertemuan nitu menyatakan telah berusaha keras dalam tiga bulan pelaksanaan skim BPJS, baik melalui pengaturan yang dinamis untuk RS atau melalui dokter yang melayani pasien. Kendala-kendala awal yang dirasakan di tempat pelayanan primair seperti di Puskesmas atau di rumah sakit, satu demi satu diselesaikan dengan baik. Program massal yang luar biasa ini telah mengalami banyak penyempurnaan agar jutaan rakyatmemperoleh pelayanan dengan lebih nyaman. Rumah sakit yang semula merasa mengalami kerugian karena melayani pasien BPJS, makin lama merasa tidak rugi dan jumlah yang mengeluh tinggal satu dua saja. Melalui bimbingan efisiensi dan pemberian kemudahan aturan pelayanan yang makin sempurna, keluhan kerugian makin dapat dihilangkan.
Kepala BKKBN, Prof. Fasli Jalal, dr. SpGK, PhD, mengharapkan agar pelayanan BPJS, memberi kemudahan kepada keluarga miskin untuk mendapatkan alat kontrasepsi dengan jangkauan yang lebih luas. Pelayanan yang lebih luas akan memungkinkan keluarga miskin yang mendapat pelayanan melalui bidan di desa yang jumlahnya lebih dari 80.000 dipermudah. Begitu juga keluarga lain yang sudah ber-KB bisa mendapat pelayanan kesehatan untuk keluarganya dengan baik.
Ketua Yayasan Damandiri yang selama ini bekerja sama dengan sekitar 250 perguruan tinggi di Indonesia melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya, telah membentuk dan membantu keluarga mengisi sekitar 35.000 Posdaya di seluruh Indonesia menyambut baik ajakan BPJS untuk menjelaskan kepada seluruh keluarga di Indonesia akan adanya Skim baru BPJS. Keluarga miskin dapat mendaftarkan kepada BPJS tanpa dipungut premi, karena preminya dibayarkan oleh pemerintah. Kalau premi itu tidak dibayar oleh pemerintah karena keluarga miskin tidak terdaftar sebagai keluarga miskin, diharapkan agar anggota Posdaya yang mampu dapat membayarkan preminya sampai keluarga yang bersangkutan didaftar oleh aparat pemerintah secara resmi.
Kerjasama dengan Yayasan Damandiri diharapkan diteruskan dalam forum KKN dari berbagai perguruan tinggi sehingga ratusan ribu mahasiswa yang mengikuti KKN ke desa-desa dapat ikut menjelaskan adanya BPJS serta kegiatan lain yang diselenggarakan oleh Posdaya di berbagai desa.
Yayasan Damandiri sepakat dengan Menteri Kesehatan bahwa keberadaan BPJS tidak mengurangi semua jajaran pembangunan untuk mengajak keluarga Indonesia memelihara budaya hidup sehat dan menjaga agar tidak jatuh sakit. Usaha preventif dalam bidang kesehatan jauh lebih murah dibandingkan dengan pengobatan yang disediakan oleh BPJS dan jajaran Kesehatan di seluruh Indonesia.
Usaha preventif mencegah seseorang jatuh sakit dan biarpun dijamin oleh BPJS, seseorang yang sakit pasti tidak bisa bekerja, sehingga kalau pemegang pimpinan keluarga jatuh sakit, maka keluarga yang bersangkutan akan jatuh miskin. Dengan mudah seluruh keluarga bisa jatuh lebih sakit lagi. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri, www.haryono.com).