JAKARTA– Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum, Basoeki Hadimulyono,mengungkapkan, rencana induk (masterpland) pembangunan GiantSea wall (Tanggul Raksasa) di pesisir Pantai Utara Jakarta tuntas April 2014.
“Masih proses, karena kajian ini kan baru kita mulai tahun ini.”
Saat ini konsultan Belanda yang menyusun rencana induk tersebut masih kekurangan beberapa data pendukung. “Mereka masih butuh lebih lanjut keterangan mengenai batimetri (ukuran tinggi rendahnya dasar laut) utara Jakarta,” katanya, Selasa (25/2).
Menurutya,konsultan Belanda merancang konsep dan haluan-haluan dasar penanganan banjir Jakarta sementara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane mendesain model akhirnya.Pihaknya saat ini tengah mengkaji pengaruh pengambilan air tanah bakal menjadikan penurunan muka tanah bertambah atau tidak.”Masih proses, karena kajian ini kan baru kita mulai tahun ini.”
Pembangunan tanggul raksasa ini nantinya diharapkan bisa menganggulangi persoalan banjir di wilayah Jakarta khususnya Jakarta Utara selama ini.Mengingat permuakaan tanah di wilayah ini terus mengalami penurunan rata-rata10cm-15 cm per tahun.
Tentunya keberadaan tanggul ini sangat diharapkan warga DKI Jakarta bisa mereduksi ancaman banjir akibat air laut pasang (rob) yang hampir setiap hari merendam dan mengamcam aktiftas masyarakat sepia hari. Karena, di wilayah Jakarta Utara,hampir 90 persen wilayah rawan banjir akibat kontur tanah di daratan lebih rendah dari permukaan laut.(fitri)