MALANG (Pos Sore)–Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang akan bersinergi dengan Yayasan Damandiri memberdayakan masyarakat melalui masjid dengan program pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Nantinya Posdaya ini akan menjadi pemeran utama membangun umat yang bahagia dan sejahtera. Pemberdayan masjid itu diharapkan dapat menjalar ke desa-desa, RW dan RT. Dengan demikian akan tercipta sebuah kekuatan kesejahteraan yang berdasarkan ukuran internasional.
“Masjid dalam catatan sejarah Islam memiliki peranan penting dalam proses menggerakkan dan mengembangkan potensi masyarakat. Tak hanya didukung oleh semangat keagamaan yang tinggi saja, namun juga pengelolaan dan manajemen, serta peran sosial yang tinggi dari para sahabat” kata Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono saat menjadi nara sumber seminar nasional ‘Pemberdayaan Umat Melalui Posdaya Berbasis Masjid’ di kampus UIN Maliki Malang, kemarin.
Konsekuensinya, menjadikan masjid tak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah bagi umat muslim saja, namun juga berfungsi sebagai pusat pemberdayaan berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Setelah generasi masa rasulullah terjadi pergeseran fungsi masjid berubah lebih fokus untuk ibadah murni berupa ibadah shalat lima waktu. Sedang peran masjid yang bersifat sosial mengecil dan hanya beberapa masjid tertentu yang mencoba membangun sinergi dengan masyarakat dalam memberdayakan potensi lokal yang ada. Padahal masjid memiliki posisi sentral dalam menggerakan masyarakat terkait pembangunan bangsa,kata Haryono.
Melalui Posdaya berbasis masjid, selain bisa melakukan ritual keagamaan masyarakat juga bisa melakukan pemberdayaan masyarakat yang pro rakyat. Hal itu sesuai dengan Instruksi Presiden No.3 Tahun 2010 bahwa pemberdayaan itu harus pro rakyat, penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga dan usaha mikro dan kecil, berkeadilan terhadap anak, perempuan, ketenagakerjaan, hukum, serta kelompok miskin dan kelompok termarginalkan.
Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. Mudjia Rahardjo mengatakan kampusmya ingin ikut memberdayakan masyarakat agar tidak dianggap kuno. Sebagai kampus yang Islami ingin menghapus anggapan kuno, keras dan tidak maju. “UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terbuka bagi program Posdaya. Hal ini ingin membuktikan bahwa kampus Islam bisa berkolaborasi dengan siapa saja termasuk dengan Prof Dr Haryono Suyono,” katanya.
Mudjia mendoakan agar Haryono Suyono panjang umur dan sehat selalu. Apalagi semua program-programnya adalah pemberdayaan masyarakat agar bangsa Indonesia terbebas dari kemiskinan.
Wakil Ketua Umum Harian Dewan Masjid Indonesia, KH Masdar Farid Masudi mengatakan ruangan masjid biasanya terbagi dua, yaitu bagian dalam dan serambi masjid. Bagian dalam masjid ini biasanya digunakan untuk hubungan manusia dengan Allah Swt. Sedangkan bagian serambinya bisa dipergunakan apa saja bagi kepentingan hubungan manusia dengan manusia. “Kegiatan Posdaya nantinya bisa dilakukan di serambi tersebut. Hal itu sangat efektif sekali sebagai sarana untuk menggerakkan masyarakat dalam membangun bangsa,” tandasnya.
Masjid masih dianggap sebagai lembaga sentral bagi kehidupan keagamaan masyarakat di sekitarnya. Sinergitas antara peran masjid sebagai pusat pemberdayaan umat dengan fungsi-fungsi keluarga yang harus di jalankan guna mewujudkan keluarga sakinah, sejahtera dan mandiri, perlu ditunjang oleh kehadiran berbagai pihak agar mempercepat tercapainya harapan yang ingin dicapai. (junaedi)