KARAWANG (Pos Sore) — Menteri Perindustrian MS Hidayat meminta ekspor mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) ke Filipina bisa dilanjutkan ke negara lain.
Menurutnya, aksi ekspor ini merupakan capaian yang membanggakan pemerintah. Dengan penetrasi pasar ke Filipina, produksi yang dihasilkan Astra Daihatsu Motor (ADM) dijamin berkulitas dan diharapkan bisa diterima publik negara itu, katanya usai pelepasan ekspor perdana 6.000 unit mobil Low Cost Green Car ke Filipina di Karawang, Senin (3/2).
Pasar ekspor juga bisa diperluas ke negara lainnya, kata dia. Ini membuktikan dan memperkuat keinginan Indonesia memproduksi LCGC sesuai dengan kebutuhan pasar.
Menurutnya, kebijakan ini sudah berhasil mendirikan investasi 4 pabik baru dengan total penyerapan tenaga kerja 80 ribu orang. “Dengan TKDN (tingkat kandungan lokal) 88 persen, saya ingin memastikan dalam 5 tahun bisa capai 100 persen.”
Hidayat mengimbau ADM bisa menjaga sekaligus meningkatkan kualitas penggunaan kandungan lokal dan capaian pengembangan manufaktur sehingga mampu menghasilkan kendaraan berkuliatas di dalam negeri. Yang akhirnya bisa menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dunia.
“Nantinya cikal bakal TKDN yang masih tersisa 12 persen bisa dipenuhi, sudah punya market. Dengan dukungan pemerintah, produksi secara komersial bisa meningkatkan nilai ekspor.”
Terkait kebijakan penggunaan BBM bersubsidi, kata Hidayat, ke depannya akan diperbaiki. “Akan kita perbaiki tidak menggunakan BBM lagi. Kita dorong sekitar 30 persen harus ekspor tahun ini. Setelah Filipina, lalu Malaysia yang tengah dijajaki. Kita targetkan ekspor perdana 500, tapi sudah tandatangan 6.000 unit.” (fitri)