SINGAPURA (Pos Sore) — Sebuah survei yang dirilis pekan ini menunjukkan Malaysia adalah negara paling ramah di dunia yang menjadi tempat tujuan wisata halal utama bagi para turis muslim.
Bahkan negeri jiran ini meraih posisi pertama, mengungguli negara-negara Arab dan Timur Tengah. Sementara Indonesia berada di posisi keempat.
Menurut Fazal Bahardeen, CEO Crescentrating, Pusat Pariwisata Islam Malaysia terus mendidik industri wisata tentang cara-cara memenuhi kebutuhan pelancong muslim.
“Sekarang semakin banyak dapur hotel yang memiliki sertifikat halal. Peningkatan jumlah hotel seperti itu juga dapat memuaskan kebutuhan khusus pelancong muslim,” tambah Bahardeen.
Survei tentang tempat wisata halal ini diselenggarakan oleh Crescentrating, sebuah perusahaan berbasis di Singapura yang spesialis menangani perjalanan orang muslim. Survei menunjukkan Malaysia sebagai tujuan wisata pertama untuk turis muslim.
“Sekarang semakin banyak dapur hotel yang memiliki sertifikat halal. Peningkatan jumlah hotel seperti itu juga dapat memuaskan kebutuhan khusus pelancong muslim.”
Setelah Malaysia, posisi berikutnya adalah Uni Emirat Arab, Turki, Indonesia, Arab Saudi, Singapura, Maroko, Yordania, Qatar, dan Tunisia. Negara-negara itu masuk ke dalam 10 negara teratas untuk tujuan wisata halal.
Survei dilakukan dengan mengevaluasi negara-negara yang memerhatikan kebutuhan pelancong muslim. Kebutuhan yang diperhatikan adalah keberadaan dan akses restoran halal dengan daging yang disembelih sesuai standar syariah dan penyediaan ruang salat di bandara, pusat perbelanjaan, dan hotel.
Malaysia memiliki layanan lain yang membuatnya masuk urutan pertama, termasuk di antaranya menyediakan waktu yang terpisah untuk pria dan wanita di pusat olahraga dan kolam renang.
Industri wisata muslim mencapai sekitar 13 persen dari industri pasar perjalanan global dan nilainya mencapai 140 miliar dolar AS pada 2013. Diperkirakan jumlahnya naik menjadi 200 miliar dolar AS pada 2020.
Studi terkini yang dirilis Crescentrating dan DinarStandard memprediksi peningkatan jumlah turis muslim pada satu dekade mendatang.
Studi yang dilakukan di 47 negara menunjukkan belanja yang dikeluarkan turis muslim tumbuh lebih pesat ketimbang tingkat global dan diperkirakan mencapai 192 miliar dolar AS pada tahun 2020, naik dari 126 miliar pada 2011.
Sekalipun Jepang tidak masuk 10 besar, survei juga menunjukkan peningkatan industri wisata halal di negeri matahari terbit ini. Peringkatnya dalam industri wisata halal melompat tinggi dari urutan 50 menjadi 40 hanya dalam kurun satu tahun. Jepang meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk di antaranya program kesadaran bagi industri lokal untuk mengeluarkan buku panduan pelancong muslim di Jepang.
Sebelumnya negeri sakura ini juga mengambil beberapa langkah untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar di industri wisata halal.
Pada Desember lalu seluruh bandara internasional di Jepang menyediakan ruang salat baru dan menawarkan makanan halal untuk orang muslim.Jepang bahkan berencana untuk menjadikan pelabuhan yang lebih ramah terhadap orang muslim.
“Sebelumnya negeri sakura ini juga mengambil beberapa langkah untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar di industri wisata halal.”
Jepang juga melonggarkan kebijakan mengeluarkan izin visa bagi pengunjung dari Indonesia, Malaysia dan tiga negara Asia Tenggara lain sejak bulan Juli lalu.
Sedangkan Singapura menjadi satu-satunya negara nonmuslim yang masuk daftar 10 besar tempat wisata halal. Negara pulau ini menduduki posisi keenam. Bahkan negara ini mengungguli beberapa negara Islam lain.(arabnews/meidia)