3.3 C
New York
19/01/2025
Aktual

Mahasiswa 36 PT Penerima Jenesys 2.0 Belajar ke Jepang

JAKARTA (Pos Sore) — Sesmenristek, Hari Purwanto, menilai program JENESYS 2.0 dari The Japan International Cooperation Center (JICE), dapat membangun Indonesia berdaya saing iptek yang kuat. Karenanya, kepada 96 mahasiswa penerima beasiswa pertukaran pemuda antara Jepang dan negara-negara ASEAN & Oceania, ini dapat menguasai iptek untuk pembangunan bangsa.

“Indonesia memiliki bonus demografi yang harus dimanfaatkan agar Indonesia lebih maju lagi. Menuntut ilmu walau sebentar, perlu diteruskan,” kata Hari, di Jakarta, saat menerima mahasiswa dari 36 PTN/PTS yang menerima program beasiswa itu, kemarin.

Program pertukaran pelajar ini selama 7 hari (22-29 April 2014) dengan bentuk ‘home stay’. Sehingga mahasiswa dapat berkolaborasi dengan masyarakat dunia. “Kalau anak muda diberi kesempatan, akan menghasilkan generasi yang luar biasa,” tandasnya.

Menurutnya, kegiatan ini untuk membangun budaya untuk jangka panjang. Meski program ‘Home Stay’ itu tidak lama, tapi bisa mengetahui lebih jauh tradisi ristek di Jepang. Dengan program ini, mahasiswa dapat merasakan gaya dan budaya-budaya orang Jepang, serta membangun pertemanan kedua negara.

Program JENESYS 2.0 ini sendiri baru pertama kali bekerjasama dengan Kementerian Ristek. Kementerian pimpinan Gusti Muhammad Hatta ini, bagian dari national focal point ASEAN Committee on Science and Technology (ASEAN COST) sejak tahun 1999.

Asisten Deputi Jaringan Iptek Internasional Kemenristek, Nada Darmiyanti, mengatakan, The JENESYS 2.0 Science and Technology pada tahun ini untuk kelompok Iptek Batch ke-8 bertema Urban Engineering and City Planning. Tujuannya, untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka mengenai Iptek. (tety)

Leave a Comment