16 C
New York
13/10/2024
Aktual

Kerugian Bencana Ditaksir Rp13,87 Triliun

JAKARTA (Pos Sore) — Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan bencana alam yang terjadi di tanah air dua bulan terakhir menyebabkan 197 orang tewas.

“Data sementara bencana 1 Januari 2014 hingga 16 Februari 2014, tercatat 282 kejadian. Dampaknya 197 orang tewas, 64 luka-luka, 1,6 juta jiwa mengungsi dan menderita, puluhan ribu rumah rusak dan lainnya,” ujar Sutopo, di Jakarta, Senin (17/2).

Selain menimbulkan korban jiwa, bencana ini juga menimbulkan dampak ekonomi yang besar. Total kerugian yang dialami warga selama bencana selama ini sebesar Rp13,87 triliun. Angka ini diperkirakan akan bertambah di sepanjang tahun 2014.

“Perkiraan awal kerugian dan kerusakan akibat bencana banjir bandang Sulut Rp 1,87 triliun, erupsi Gunung Sinabung Rp 1 triliun, banjir Pantura Rp 6 triliun, banjir Jakarta Rp 5 triliun dan lainnya.”

“Perkiraan awal kerugian dan kerusakan akibat bencana banjir bandang Sulut Rp 1,87 triliun, erupsi Gunung Sinabung Rp 1 triliun, banjir Pantura Rp 6 triliun, banjir Jakarta Rp 5 triliun dan lainnya,” jelasnya.

Selain itu, dia juga mengungkapkan, seluruh masyarakat Indonesia tidak siap menghadapi bencana. Berdasarkan penelitian yang dilakukan BNPB, pemda dan warganya kesiapsiagaan menghadapi bencana masih sangat rendah.

“Memang terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman bencana. Tetapi belum menjadi perilaku (attitude) dan praktik atau budaya. Di Pemda pun, sebagian besar penanggulangan bencana juga belum banyak menjadi prioritas dalam penanggulangan bencana dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah selama 5 tahunan,” keluhnya.

“Pengurangan risiko bencana harus dijadikan prioritas. Harus dilihat sebagai investasi pembangunan. Bencana tidak bisa kita tolak tapi risikonya kita kurangi,”

Akibatnya, masyarakat dan daerah pun sangat mini dalam mengatasi bencana yang terjadi di kawasannya. Ditambah, alokasi dana untuk penanggulangan bencana masih kurang dari 0,5 persen APBD.

“Pengurangan risiko bencana harus dijadikan prioritas. Harus dilihat sebagai investasi pembangunan. Bencana tidak bisa kita tolak tapi risikonya kita kurangi,” jelas dia.(fent)

Leave a Comment