JAKARTA (Pos Sore) — Kementerian Kesehatan kembali menegaskan di Indonesia belum ada kasus penyakit sindrom pernafasan Timur Tengah yang disebabkan virus Corona, atau Midle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV).
Kalau pun ada kasus di beberapa daerah, berdasarkan pemeriksaan laboratorium, hasilnya negatif. Sebanyak 48 kasus seperti Bali, Surabaya, Riau, dan Medan, yang diduga corona virus, dinyatakan negatif.
“Sampai dengan kemarin kasus yang dilaporkan itu setelah kami lakukan pemeriksaan ternyata negatif. Satu lagi kasus di Medan baru dugaan secara klinis, tapi kami masih menunggu hasil laboratorium,” kata Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, usai membuka Seminar ‘Imunisasi untuk Masa Depan yang Lebih Sehat’, di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (9/5).
Wamenkes menambahkan, adapun kasus yang dilaporkan dan heboh diberitakan media massa memang memiliki gejala yang mirip dengan MERS CoV, tapi ternyata bukan. Hasil negatif itu sudah tepat, terlebih pemeriksaan dilakukan dengan meggunakan alat laboratorium yang paling canggih, yaitu biosafety level 3 (BSL-3).
Meski demikian, kata Ghufron, tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa terjangkit MERS CoV ini. Pasalnya, mobilitas penduduk Indonesia ke luar negeri dan sebaliknya cukup tinggi, baik itu mereka yang umroh, turis, maupun yang bekerja. (tety)