JAKARTA(Pos Sore)–Pengamat politik dan ekonomi Holden Makmur menyarankan Jusuf Kalla bisa dimunculkan sebagai calon presiden(capres) alternative untuk berhadapan dengan Joko Widodo atau Jokowi yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP). “Kalau memang Partai Golkar harus mengganti Abu Rizal Bakri(ARB), maka yang menggantikan itu adalah Jusuf Kalla,”kata Holden kepada wartawan di Jakarta, Minggu(13/4) menanggapi dinamika politik yang terus berkembang menuju pemilihan presiden nanti.
Menurut dia, setelah melihat hasil sementara perolehan suara pada pemilu kemarin, partai-partai politik hendaknya lebih arif dan bijaksana memilih capresnya masing-masing. Partai harus meneropong keinginan masyarakat seperti apa presiden dan wakil presiden nanti.“Presiden dan wakilnya memang benar-benar sesuai keinginan masyarakat,”ujarnya.
Terkait adanya dinamika dinternal Partai Golkar yang meminta mengevaluasi pencalonan ARB, Holden menyatakan, aspirasi tersebut hendaknya bisa dijadikan sebagai peluang untuk menempatkan Partai Golkar menjadi pemenang pilpres. “Partai Golkar dengan bijaksana bisa merubah capresnya,”katanya seraya menambahkan, calon alternative itu adalah Jusuf Kalla, yang pernah menjabat ketua umum Partai Golkar dan Wakil Presiden.
Pencalonan Jusuf Kalla ini akan semakin seru kalau calon wakilnya itu antara Hary Tanoesodibyo atau Gita Wirjawan. Kedua tokoh ini sama-sama berpotensi dan kompetensi, punya rekam jejak yang bagus, latar belakang pendidikan yang tinggi dan punya pergaulan di masyarakat internasional.
“JK benar-benar punya cawapres yang mau bekerja keras memenangkan pemilihan presiden itu, kalau bukan Harry ya Gita, keduanya sama kuatnya untuk menggolkan JK,”kata Holden.
Namun kata dia, jika JK gagal diusung Partai Golkar, maka masih ada peluang lain, yakni gabungan partai-partai politik Islam ditambah partai beraliran nasionalis mengusung JK. Perolehan suara partai-partai ini bisa mencapai 30 persen , dengan demikian memenuhi syarat untuk mengusung capres dan cawapresnya. Holden menyebut ini sebagai Poros Tengah Jilid II, yaitu gabungan partai berasaskan Islam dan beraliran nasionalis.
Meski demikian, Poros Tengah Jild II tetap mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Sedangkan cawapres Jokowi yang tepat itu menurut Holden adalah Ketua DPP PDIP yang juga putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani. Dengan demikian, pilpres nanti adalah pertarungan antara kubu banteng dengan kubu beringin. Holden memperkirakan, kompetisi di pilpres pun semakin fair. “Saya berharap pimpinan partai bisa lebih arif dan bijaksana memilih siapa capres dan cawapresnya,”imbuhnya. (andoes)