JAKARTA (Pos Sore) — Japan Education Fair in Indonesia (JEFI) kembali digelar pada Sabtu (23/8) di NAM Hotel, Kemayoran. Richard Y. Susilo, Ketua Panitia JEFI ke-11, mengatakan, pameran ini upaya meningkatkan kemajuan anak bangsa berlandaskan pendidikan.
Dalam pameran yang berubah nama menjadi Japan Matsuri tersebut, akan hadir empat sekolah terbaik di Jepang. Yaitu Unitas Japanese Language School, Japan International Language Academy (JILA), Shukutoku Japanese Laguage School, dan Tokumaya University.
“Semua institusi pendidikan tersebut patut mendapatkan perhatian, karena prestasinya bagus, dalam pembentukan manusia yang utuh, terutama di bidang pengajaran penguasaan bahasa dan budaya Jepang kepada orang asing di negara itu,” kata Richard, di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, belakangan ini banyak perusahaan Jepang masuk ke Indonesia. Kebutuhan bahasa Jepang menjadi sangat penting, dan banyak dicari. Penguasaan bahasa Jepang bagi siapapun akan semakin memudahkan bekerja di mana pun, karena permintaan SDM yang bisa berbahasa Jepang saat ini makin meningkat.
“Kebutuhan akan penguasaan bahasa Jepang kini bisa dikatakan sudah menjadi satu kewajiban bagi para pencari kerja maupun calon pengusaha di Indonesia,” tandas pendiri sekolah bahasa Jepang, Pandan College.
Sayangnya masih sedikit yang menyadari hal itu, sebab tidak banyak pelajar Indonesia yang mau mempelajari bahasa Jepang. Padahal dengan penguasaan bahasa Jepang, jumlah pengangguran pun akan semakin sedikit, kesempatan bekerja akan semakin banyak.
“Nah, para pelajar dan calon pencari kerja dapat menghadiri JEFI ini karena juga akan dihadiri perusahaan-perusahaan besar di Indonesia,” ujarnya.
Selain pameran, ada juga seminar pendidikan dengan pembicara antara lain Azyumardi Azra, mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Najamuddin Khairur Rrijal, penulis buku Hello Kitty, yang juga dosen Unair Surabaya, dan Nurhasanah, Doraemon’s Voice of Indonesia. (tety)