JAKARTA (Pos Sore) — Dukungan inovasi dan teknologi hasil penelitian masih sangat diperlukan untuk peningkatan produktivitas pertanian. Karenanya, Menteri Pertanian, Suswono, meminta peran litbang di pusat dan daerah agar dapat bekerja lebih inovatif.
“Sehingga dapat menghasilkan teknologi tepat guna yang mudah diadopsi petani kita,” kata mentan, saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrengbangtan) Nasional, di Jakarta, Selasa (13/5).
Mentan juga berharap para peneliti untuk lebih meningkatkan komunikasi dengan petani. Dengan begitu, dapat menyerap permasalahn dan mencari solusi teknologi. “Penyuluhan sebagai upaya memfasilitasi petani dalam mengimplementasikan inovasi dan teknologi juga harus ditingkatkan,” kata mentan dalam musyawarah bertema ‘Pembangunan Bioindustri Pertanian untuk Peningkatan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani’.
Di sisi lain, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan pada 2014 Indonesia menghadapi musim kemarau yang lebih panjang. Karena itu, Suswono, berharap pada musim tanam sampai Mei 2014 harus tercapai target tanam sesuai rencana, sebagai bentuk mengantisipasi perubahan iklim.
“Pada musim kemarau mendatang, memberikan peluang untuk menanam palawija lebih luas lagi. Ini kesempatan yang baik untuk pencapaian peningkatan produksi jagung dan kedelai,” ujarnya.
Ia mengungkapkan beberapa perbaikan juga sudah dilakukan. Di antaranya, dengan dikembangkannya e-proposal yang dilengkapi database kawasan. Database ini sudah di-overlay ke dalam peta spasial dari Badan Informasi Geospasial, yang dapat diakses di web Sistem Informasi Kawasan Pertanian (SIKP).
“Sehingga pembangunan pertanian tidak lagi berskala kecil-kecil dan terpencar, tetapi membangun kawasan berskala ekonomi berdasarkan agro-ekosistem dan prospek pasar,” katanya. (tety)