JAKARTA (Pos Sore) — Melalui imunisasi, diperkirakan 2 juta – 3 juta kematian per tahun secara global berhasil dicegah. Dengan imunisasi mampu mencegah anak dari penyakit difteri, campak, pertusis, pneumonia, polio, rotavirus, diare, rubella, tetanus, dan meningitis.
“Namun, masih ada sekitar 22 juta bayi di dunia yang belum mendapat imunisasi lengkap dan sebanyak 9,5 juta ada di Asia Tenggara, termasuk anak-anak di Indonesia,” kata Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron, PhD, usaimembuka seminar ‘Imunisasi Untuk Masa Depan Lebih Sehat’, dalam rangkaian Pekan Imunisasi Dunia, di Kemenkes, Jumat (9/5).
Pembangunan kesehatan yang dilakukan pemerintah, katanya, dengan mengutamakan upaya promotif-preventif, termasuk Program Imunisasi, yang terbukti sangat efektif menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Pemerintah menargetkan pada 2014, imunisasi DPT-HB-Hib (Pentavalen) akan dilaksanakan di seluruh Indonesia. Imunisasi ini diberikan kepada anak usia 18 bulan. Imunisasi lanjutan lainnya, yaitu imunisasi campak untuk anak usia 24 bulan.
Imunisasi pentavalen ini pada 2013 dilaksanakan di 4 propinsi, yaitu Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, dan NTB. Sejak digunakan vaksin baru ini, jumlah suntikan menurun dari 9 suntikan menjadi 3 suntikan. (tety)