JAKARTA (Pos Sore) — Banyaknya penyerangan terhadap pemuka agama secara fisik dan nonfisik, akhir-akhir ini, mendorong Ikatan Kebangsaan dan Bela Negara Republik Indonesia (IKABANA) RI bersama dengan beberapa organisasi kepemudaan, mahasiswa, lintas budaya dan lintas agama, mendeklrasikan maklumat toleransi antarumat beragama.
Selain IKABANA RI, kegiatan yang digelar di Jakarta, Kamis (22/2), itu juga dihadiri Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP), Poe Agave BSI Jabodetabek, Forum Mahasiswa Jakarta raya (FMJR), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Team 9 Lembaga Penghayat Kepercayaan (LPK), serta para Pemuka Agama.
“Kami bertekad untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dengan toleransi,” kata Eko Sriyanto Galgendhu, Ketua Umum Ikabana.
Ikabana sendiri adalah organisasi bela negara yang beranggotakan ilumni Resimen Mahasiswa (Menwa), yang terbentuk sejak tahun 2015. Anggota Ikabana betah profesi, seperti dokter, pengacara, atleet, dan masih banyak lagi, yang pasti mereka adalah ilumni Menwa.
Menurut Eko, saat ini situasi keamanan negara berada dalam masa kritis. Untuk itu, sebagai salah satu organisasi yang bertekad mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia, IKABANA RI dirasa perlu mengambil sikap.
“Minggu depan kami akan berkoordinasi dengan Dewan Pertahanan Nasional, juga Kementerian Dalam Negeri. Setelah itu kami akan melakukan roadshow ke berbagai kota untuk menggaungkan maklumat toleransi, di antaranya dengan bersikaturahmi dengan semua tokoh pemuka agama,” tutur Eko.
Eko juga mengatakan Ikabana akan terus menjaga situasi negara selalu kondusif. Menurutnya, berbagai masalah menghampiri negeri ini, sebaiknya masyarakat Indonesia kembali kepada semboyan Bhineka Tunggal Ika.
“IKABANA RI akan terus berupaya menggaungkan sikap toleransi antar umat beragama ini hingga situasi politik yang puncaknya di 2019,” tandasnya Eko. (asri)