JAKARTA (Pos Sore) — Merebaknya kasus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) di Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran bagi mereka yang akan melakukan ibadah umrah/haji, atau sekedar bepergian ke tanah Arab.
“Jika tetap ingin melakukan perjalanan ke tanah Arab, maka biro perjalanan harus menyediakan dokter. Kalau tidak ada dokter, maka biro perjalanan harus mengetahui persis lokasi klinik atau rumah sakit terdekat saat berada di tanah Arab,” kata Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr. Zaenal Abidin, MH, di kantor IDI, kemarin.
WHO memang belum mengeluarkan larangan bagi warga negara lain untuk masuk ke Arab. Namun, IDI berpandangan, sebaiknya menunda keberangkatan untuk jamaah lansia, penyakit kronis, keganasan kanker, defisiensi kekebalan tubuh, penyakit-penyakit terminal, ibu hamil dan anak-anak di bawah 10 tahun.
Mereka beresiko tertular. Mass gathering, terkumpulnya jutaan orang di satu tempat pada satu saat yang sama, akan memudahkan transmisi penyakit. Karenanya, perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. (tety)