“Melalui LSP kita memberikan bukti kepada masyarakat bahwa apoteker Indonesia memang profesional, terstandar, dan kompetensi,” jelasnya.
Ketiga, merintis Program Apotekar Response dan skema jenjang karir dari apotekar. Dengan program ini IAI menyiapkan jenjang karir berbasis kompetensi yang jelas dan terukur.
“Ini adalah bentuk penghargaan terhadap peningkatan kapasitas individu sekaligus mendorong kemajuan profesi secara kolektif, mendorong kemitraan dengan pemerintah dan stakeholder kesehatan,” katanya.
Fondasi keempat dengan terus memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Badan POM, dinas kesehatan baik di tingkat kota maupun provinsi, juga asosiasi profesi lainnya.
“Sekarang IAI memulai bermitra dengan Kementerian Pertanian, Kementerian KKP, karena farmasi itu ternyata tidak hanya ada di kebutuhan manusia, tapi juga ada di kebutuhan hewan dan perikanan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Noffendri mengajak seluruh apoteker untuk menjalankan praktik kefarmasian dengan penuh tanggung jawab, penuh etika, dan berdasarkan standar profesi.
Karena hanya dengan itulah IAI akan terus dipercaya dan hanya dengan itulah kehadiran apoteker akan semakin dibutuhkan dicari dan dihargai.
“Hari ini, kita tidak hanya merayakan usia, kita juga merayakan tanggung jawab baru, kita merayakan komitmen baru,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan perayaan 70 tahun IAI membutikan bahwa peran apoteker Indonesia tetap tidak tergantikan dalam menjagaa kesehatan bangsa.