JAKARTA (possore.id) — Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) apt. Noffendri, S.Si, menegaskan IAI harus menjadi organisasi yang mandiri.
Ia menyebut mandiri secara pengelolaan, pengembangan kompetensi, dan dalam perjuangan kesejahteraan bagi seluruh anggotanya.
“Kita tidak ingin menjdi organisasi yang menggantungkan nasib pada pihak lain,” tegasnya dalam sambutannya Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70, Sabtu 21 Juni 2025.
Dalam perayaan HUT IAI bertema 70 Tahun IAI Melangkah, Terus Berfaedah dan Berkiprah, Noffendri juga menegaskan, IAI yang lahir pada 18 Juni 1955, ini harus menjadi organisasi yang bermartabat di hadapan masyarakat dan pemerintah.
“Menjadi organisasi yang dihormati karena kehadirannya memberi dampak, menjadi organisasi yang dipercaya karena anggotanya bekerja dengan menjunjung etik profesi dan tanggung jawab yang wajar,” ucapnya.
Menurut Noffendri, berbagai langkah strategis telah disusun IAI melalui Renstra IAI 2022-2026 yang kini terus dijalankan dengan sungguh-sungguh.
Melalui pelaksanaan program-program yang dirancang untuk menjawab kebutuhan zaman dan tantang profesi, kita telah menetapkan fondasi penting.
Fondasi pertama dengan membentuk badan di IAI karena organisasi ini tidak cukup hanya mengandalkan pelatihan yang bersifat insidental, yang bersifat hit and run.
Melainkan juga memerlukan pelatihan yang terstruktur, sistematis, tersebar merata agar setiap apoteker di seluruh pelosok Indonesia dapat meningkatkan kompetensi yang berkelanjutan dan relevan serta diakui.
Kedua, membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi atau LSP untuk menjawab tuntutan zaman. Pengakuan kompetensi secara khusus tidak lagi menjadi suatu kemewahaan tetapi adalah keharusan.