21.7 C
New York
23/09/2023
Aktual Kesra Nasional

Giwo Rubianto: Ibu Bangsa Ikut Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca-Arus Balik

JAKARTA (Pos Sore) — Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, menegaskan pentingnya perempuan sebagai ibu bangsa menjadi agen perubahan dalam mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Karena itu, ia mengingatkan seorang ibu harus mampu mengajak yang lain untuk patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 — memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak.

“Ibu menjadi pilar utama dalam menghadapi pandemi Covid-19, ditunjang oleh individu, akademisi, tokoh masyarakat, komunitas. Semuanya menjadi tokoh perilaku potensial untuk bisa mengedukasi masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” tegas Giwo.

Giwo menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber webinar “Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19 Pasca-Arus Balik”, Senin (24/5/2021). Webinar ini diadakan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bidang Perubahan Perilaku, KOWANI, dan Pita Putih Indonesia.

Dalam kesempatan ini Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi berkesempatan menjadi pembicara kunci mewakili Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo.

Dalam kesempatan itu, Doni menyakini sebagai organisasi federasi tertua dan terbesar di Indonesia, organisasi-organisasi perempuan yang tergabung dalam Kowani, mampu menjalankan fungsinya sebagai “agent of change”. Terlebih anggota Kowani juga menjangkau akar rumput yang jumlahnya mencapai lebih dari 65 juta orang.

Pemaparan Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto

Giwo menambahkan, perempuan harus cerdas. Meliputi cerdas kodrati, cerdas tradisi, cerdas sosial, cerdas profesi. Cerdas kodrati berarti mampu mengetahui perbedaan kodrat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Cerdas tradisi berarti perempuan mampu memilih dan memilah tradisi yang baik bagi diri dan kesehatannya. Cerdas sosial yaitu mengetahui tata pergaulan sosial yang membantu karakter.

“Sementara cerdas profesi berarti hak untuk memilih profesi dengan sebaik-baiknya termasuk memilih menjadi ibu rumah tangga,” kata Giwo dalam webinar yang dimoderatori dr. Sonia Wibisono itu.

Dengan kecerdasan yang dimiliki itu, Giwo berharap para Ibu Bangsa mampu mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Misalnya, ketika ada keluarga atau orang-orang terdekat yang ingin bepergian ke tempat yang kira-kira berpotensi terjadi penularan untuk bisa segera mencegahnya.

Atau ketika ada pekerja rumah tangga yang baru pulang mudik dan mau kembali bekerja, sebaiknya dilakukan tracking terlebih dahulu. Melakukan swab antigen. Jika hasilnya positif maka harus dilakukan isolasi. Tindakan ini penting agar dapat memutus penularan.

“Terbukti seperti yang dialami 4 asisten rumah tangga saya yang ngeyel tetap mau mudik meski sudah saya larang, seminggu setelah mudik mau kembali ke rumah kami, saya tidak mengizinkan masuk, saya biarkan mereka menunggu di luar di balik pagar,” katanya.

Setelah berkonsultasi dengan dokter pribadi dilakukan swab antigen kepada 4 asisten rumah tangganya, dan hasilnya 3 positif. Coba kalau tidak dilakukan tracking berapa banyak potensi penularannya kepada yang lain-lain. Bisa-bisa menulari 30 orang di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting, memaparkan kondisi terkini Covid-19

Sementara itu, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting yang juga menjadi narasumber dalam webinar tersebut melaporkan kasus harian di Indonesia bertambah rata-rata 5 ribu kasus per hari dalam beberapa hari terakhir usai tradisi mudik Lebaran 2021.

“Dalam tiga hari terakhir ini bertambah 5 ribu kasus, Kamis (20/5) mencapai 5.797 kasus, Jumat (21/5) sebanyak 5.746 kasus, Sabtu (22/5) 5.296 kasus dan Ahad (23/5) sebanyak 5. 280 kasus,” ungkapnya.

Masyarakat pun diminta untuk mewaspadai situasi lonjakan kasus Covid-19 dalam dua hingga empat pekan ke depan sesuai masa inkubasi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

“Sebagaimana arahan pak Presiden Joko Widodo, kita dalam dua hingga empat pekan ke depan harus hati-hati termasuk, para ibu rumah tangga yang akan menerima asisten rumah tangganya yang pulang dari mudik. Bisa saja mereka tertular,” katanya.

Alexander juga melaporkan terkait peningkatan keterisian tempat tidur di rumah sakit di pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat bertambah sekitar 3 persen, DKI Jakarta 2,3 persen, di Jawa Tengah 6,9 persen, dan di Yogyakarta 6,3 persen.

Alexander juga menyebutkan Kementerian Kesehatan telah melaporkan terdapat 54 varian baru SARS-CoV-2 yang tergolong ‘Variant of Concern (VOC)’ Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Varian baru yang berhasil teridentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil Whole Genome Sequence (WGS), di antaranya 18 kasus B117, empat kasus B1351 dan 32 kasus B1617.

“Dari 54 kasus varian yang ditemukan, menyebut 35 diantaranya merupakan ‘imported case’ atau kasus dengan riwayat perjalanan luar negeri, sementara 17 kasus lainnya merupakan kasus penularan lokal. Dua kasus sisanya belum dirinci,” katanya.

Menurutnya, strategi kolaborasi “pentahelix” dalam upaya mengantisipasi lonjakan kasus penularan Covid-19 usai tradisi mudik Lebaran perlu ditekankan. Tanpa kolaborasi segala upaya akan mengalami kegagalan.

Siti Maryana menjelaskan tugasnya sebagai Duta Perubahan Perilaku Nasional

Kolaborasi pentahelix artinya, tanggung jawab penanggulangan Covid-19 tidak semata Satgas COVID-19, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, tapi jadi tanggung jawab semua sektor publik masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, swasta semua haru terlibat.

Duta Perilaku Perubahan Nasional Siti Maryana Hikmatun, dalam kesempatan yang sama menyampaikan tugasnya sebagai Duta Perilaku Perubahan yaitu memberikan edukasi ke masyarakat akan pentingnya menjaga disiplin protokol kesehatan.

“Bagaimana pun masyarakat harus terus diingatkan akan bahaya Covid-19 yang mampu menjangkau hingga ke daerah pelosok,” kata perempuan yang akrab disapa Nana ini.

Adapun bentuk tugas pengurus Kwartir Daerah Pramuka ini salah satunya dengan membagikan masker secara gratis yang dibarengi dengan edukasi waspada Covid-19. Juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya program vaksinasi Covid-19 seperti ketika ada vaksinasi untuk lansia, ia pun turun ke lapangan. (tety)

Leave a Comment