JAKARTA (Pos Sore) – Menggambar, salah satu cara paling efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir secara kreatif. Dengan cara ini pula, dapat mengembangkan persepsi secara lebihh baik dalam kemampuan imajinatif, ilmu pengetahuan, dan bahasa.
Sayangnya, perkembangan teknologi digital yang demikian pesat ternyata membuat seni menggambar menggunakan pensil semakin menghilang. Padahal menggambar menggunakan pensil adalah penguasaan yang paling mendasar dalam seni rupa. Selain itu, mendatangkan sensasi tersendiri baik bagi pelukisnya maupun penikmat seni.
“Tentu melukis dengan pensil akan membawa hasil dan tingkat kepuasan yang berbeda dibanding dengan teknologi digital. Aspek emosi dan fisiknya tidak terasa,” kata Presiden Direktur PT Faber Castell Indonesia, Yandramin Halim, d isela workshop dan pameran gambar bertajuk Ekspresi Indonesia Ku yang berlangsung di Museum Nasional, hingga 23 Februari 2014.
Karenanya, digelar pameran dan workshop ‘Ekspresi Indonesia Ku’ yang menampilkan hasil gambar hitam putih dengan menggunakan pinsil. Sketsa-sketsa gambar yang dipamerkan itu merupakan hasil lomba menggambar sketsa ‘Uniknya Kotaku’ di 12 kota besar.
Lomba menggambar menggunakan pensil ini juga ingin mengembalikan basic dari seni rupa. Bagaimana tekanan tangan berpengaruh pada hasil gambar. “Jangan dilihat dari proses menggambarnya, melainkan bagaimana menuangkan ide ke dalam kanvas,” tandasnya. (tety)