JAKARTA (Pos Sore) — Setahun pandemi covid-19 memberikan dampak yang luar biasa pada masyarakat. Terjadinya pembatasan sosial dan penurunan daya beli masyarakat menyebabkan sebagian besar sektor usaha tumbang. Akibatnya, tatanan ekonomi menjadi kacau.
Menariknya, di saat sektor lain berdarah-darah, sektor makanan halal justru semakin eksis dan unjuk gigi di dunia. Terjadinya pergeseran perilaku konsumen seperti yang dirilis oleh laporan McKinsey & Company menjadi penyebabnya.
Laporan berjudul “Reimagining Food Retail in Asia after COVID-19” itu menyebut bahwa kini konsumen lebih memilih makanan yang sehat dan dibuat dari bahan-bahan lokal. Mereka beranggapan bahwa makanan non-halal dan makanan yang tidak diolah secara higienis berpotensi besar menyebabkan penyakit berbahaya. Alhasil, makanan halal kini menjadi tren tersendiri.
Data ini kian diperkuat oleh tingkat pertumbuhan belanja umat muslim di seluruh dunia yang semakin bergairah sejak pandemi. Dalam laporan The State of Global Islamic Economic Report (SGIER) 2020/2021 disebutkan, tingkat pertumbuhan belanja umat muslim di seluruh dunia tumbuh mencapai 3,2 persen (year on year) dengan nilai sekitar USD 2,02 miliar. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami peningkatan signifikan dalam perkembangan industri halal, termasuk dalam bidang makanan.
Tak hanya di kancah global, gairah makanan halal di tingkat nasional juga menggelora. Menurut Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2020 Bank Indonesia, ekspor makanan halal Indonesia pada 2020 tumbuh sebesar 38,02 persen. Ekspor bahan makanan halal mencapai nilai US$34,16 miliar atau naik 14,55 persen dari 2019.
Pangsa ekspor bahan makanan halal juga menunjukkan tren positif. Pangsa ekspor makanan halal pada 2020 mencapai 93,52 persen. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 93,04 persen terhadap total ekspor bahan makanan. Berdasarkan data, kelompok komoditas sebagai penyumbang ekspor bahan makanan halal 2020 adalah lemak hewani dan nabati serta minyak sawit. Nilai ekspor komoditas tersebut sebesar US$19,77 miliar dengan pangsa 57,86 persen terhadap total ekspor bahan makanan halal.
Pertumbuhan yang menanjak ini bukan sekadar angka, melainkan pertanda, Indonesia mampu melakukan ekspansi makanan halal ke pasar internasional. Untuk itu, setiap industri makanan halal tanah air didorong untuk terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi untuk menjejaki pasar dunia dengan lebih efektif. Digitalisasi manajemen salah satunya, yang menjadi solusi dalam pengelolaan manajemen suatu perusahaan, mulai dari pengelolaan keuangan, transaksi penjualan dan pembelian hingga sumber daya manusia yang terintegrasi.
Hadir sejak 2017 di Indonesia, SystemEver, perusahaan teknologi Cloud ERP asal Korea Selatan ini menyuguhkan software ERP untuk perusahaan berskala menengah, seperti supplier/distributor dan manufaktur yang sedang bertumbuh.
Dengan teknologi berbasis ERP yang terintegrasi, Systemever mampu memudahkan perusahaan dalam melakukan pencatatan transaksi pembelian dan penjualan serta melakukan pengelolaan stok (inventory) dari jarak jauh melalui perangkat apapun sehingga perusahaan dapat membuat keputusan lebih cepat dimana pun dan kapan pun. Selain itu, sistem ini juga memungkinkan perusahaan untuk mencetak invoice, menghitung penyusutan serta dapat menghasilkan laporan dan grafik analisis keuangan perusahaan.
SystemEver hadir dalam beberapa seri yang disesuaikan dengan kebutuhan dan skala bisnis. Khusus bidang distribusi dan penjualan, seri i5 jadi seri yang paling cocok digunakan bagi pelaku bisnis makanan halal yang ingin mengoptimalkan layanan distribusinya dengan lebih efektif dan efisien.
Keunggulan lainnya dari software ERP SystemEver ini juga memiliki fitur Visual-K yang menyuguhkan tampilan yang lebih sederhana, nyaman digunakan (user friendly) sehingga mempermudah pengguna menyelesaikan daily task sesuai dengan fungsi manajemen.
Ada pula fitur Consultant-K yang memudahkan implementasi sistem ERP di perusahaan. Melalui fitur ini, perusahaan dapat menghemat waktu dan tenaga serta mengurangi biaya operasional sekaligus mempercepat implementasi pelaksanaan proyek yang sedang berlangsung.
“Penjualan dan distribusi makanan halal di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa selama pandemi. Oleh karena itu, kami menghadirkan seri i5 khusus distribusi dan penjualan sebagai bentuk dukungan agar para pelaku bisnis makanan halal di Indonesia bisa lebih mudah melakukan ekspansi ke pasar dunia,” ujar Representative SystemEver Indonesia, Charles Kwon.
Lebih lanjut Charles Kwon mengatakan, SystemEver sangat tepat diaplikasikan selama pandemi ini, teknologi ERP berbasis Cloud membantu para pelaku bisnis makanan halal tetap produktif menjalani bisnisnya, dari manapun dan kapanpun dengan suguhan data yang akurat dan aman. (tety)