26/04/2025
Aktual

23 Negara Diskusi Tangani Dampak Perubahan Iklim

JAKARTA (Pos Sore) — Secara global semua negara sedang menghadapi tantangan perubahan dan degradasi lingkungan. Karenanya, tidak ada negara yang kebal dari dampak perubahan iklim. Tak ada satu pun negara yang mampu menghadapinya sendiri. Diperlukan kerjasama dengan negara lain untuk bisa ditemukan cara tepat mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Itu sebabnya, sebanyak 23 negara di Asia Tenggara dan wilayah Fasifik Selatan menggelar pertemuan ‘The 16th Session of World Meteorological Organization (WMO) Regional Association (RA) V, di gedung Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jumat (2/5). Pertemuan empat tahunan ini untuk menentukan program rioritas dan strategi apa dalam empat tahun ke depan (2014-2018).

“Kami mencari jalan keluar dari masalah-masalah yang hasilnya nanti dibawa dalam pertemuan meteorologi dunia,” kata Kepala BMKG, Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng, di sela acara pertemuan itu, Jumat (2/5).

Didampingi Sekretaris Jenderal WMO Michel Jarraud, Presiden WMO, David Grimers, dan Presiden RA, Offa Fanunu, Andi menambahkan dalam pertemuan itu dibicarakan sejumlah hal penting seperti banjir rob, sekolah lapang iklim, meteorologi penerbangan, pengurangan risiko bencana, dan problem menghadapi badai tropis Filipina.

“Ini suatu kehormatan karena Indonesia kembali menjadi tuan rumah setelah pertemuan tahun 2010 juga digelar di Indonesia. Ini kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk dapat berperan aktif dalam sidang tersebut,” katanya.

Sidang RA V ini menjadi titik balik yang sangat krusial untuk menjawab tantangan dan kebutuhan negara-negara anggota saat ini dan masa mendatang. (tety)

Leave a Comment