JAKARTA (Pos Sore)– Dengan digelarnya sidang kasus skandal Bank Century oleh Pengadilan Tipikor pada Kamis (6/3) diharapkan akan terlihat peranan tokoh yang sering disebut dalam rapat Timwas Century DPR dan pihak-pihak yang dianggap terlibat akan muncul ke dalam pengadilan tersebut.
Karena itu, persidangan Century harus bebas dari intervensi politik mana pun. Diharapkan persidangan kasus Century yang merugikan negara hingga Rp 6,7 triliun itu tidak ada intervensi politik. Betul-betul persidangan untuk menegakkan keadilan, apalagi ditengarai akhir-akhir ini sudah ada bail-out jilid II, sekitar Rp1,5 triliun.
“Ini sangat mengkhawatirkan, sebab akan menjadi kebiasaan. Setiap mau pemilu nanti ada bail-out, ini tentu tidak kita inginkan,” kata anggota DPR Nudirman Munir, kemarin.
Karena itu dia berharap, siapapun yang akan menjadi Presiden, hendaknya hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi. Untuk itu, persidangan kasus Century dapat membuka kotak Pandora, hal-hal yang selama ini disembunyikan akan terungkap.
“Terpenting lagi, persidangan ini jangan sekedar menjadi panggung politik, sebaliknya akan betul-betul menegakkan hukum terhadap siapapun, sebab semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan hukum. Meski nantinya melibatkan pimpinan negara menurut Nudirman, hukum tetap harus ditegakkan.”
Ditanya apakah dengan dimulainya persidangan kasus Century, Timwas akan tetap memanggil Boediono, Nudirman mengatakan sebetulnya pemanggilan itu dalam kerangka kerja Timwas. Sebab apa yang disampaikan Boediono selaku pribadi ada perbedaan yang sangat mencolok dan Timwas ingin klarifikasi. Faktanya Boediono tidak mau memenuhi panggilan Timwas Century.
“Tapi kita tunggulah, bagaimana jalannya persidangan Budi Mulya kita lihat peranan Boediono sebagai Gubernur BI pada saat itu. Kalaupun tetap tidak hadir, DPR tentu akan menyiapkan langkah-langkah sebagaimana diatur konstitusi kita,” pungkasnya.(andoes)