JAKARTA (Pos Sore) — Indonesia memiliki keragaman kekayaan khasanah budaya, namun baru 6 mata budaya Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang terdaftar UNESCO: keris, wayang, batik, angklung, tari saman, dan noken.
“Bila dibandingkan dengan jumlah kekayaan budaya Indonesia dan keragamannya, data mata budaya yang terdaftar tersebut tidak sebanding dengan dengan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia,” kata Pudentia MPSS, Ketua Asosiasi Tradisi Lisan (ATL), di Jakarta, Jumat (29/8).
Ia mengatakan hal itu dalam Workshop Laringangi: Usulan Kekayaan Budaya Indonesia ke Unesco, hasil kerjasama Pemkab Wakatobi dan Asosiasi Tradisi Lisan, Direktorat Internalisasi dan Diplomasi Budaya.
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang tidak sekaya Indonesia, tetapi ternyata telah berhasil mendaftarkan lebih banyak lafi mata budaya yang dimilikinya ke Unesco.
“Sebut saja China yang memiliki 31 WBTB, Jepang 21, Korea 14, dan India 8. Bandingkan dengan Indonesia yang memiliki sekitar 17 ribu pulau, 780 bahasa, dan 550 suku bangsa. Kenyataan ini sungguh memprihatinkan,” tandasnya.
Karenanya, diperlukan langkah-langkah kongkrit untuk segera meregistrasi mata budaya WBTB di berbagai wilayah Indonesia untuk juga diusulkan ke Unesco. Tentunya, setelah memenuhi persyaratan tertentu. (tety)