JAKARTA (Pos Sore) — Kanker payudara menjadi pembunuh nomor satu penyakit keganasan pada wanita di Indonesia. Kanker ini dianggap tidak dapat ditangani. Namun, jika dideteksi sejak dini, penderita kanker ini berpeluang sembuh hingga 98%.
“Gejala awal kanker payudara terkadang tidak disadari oleh pasien, mengingat 80%-90% di antaranya tanpa disertai rasa sakit,” kata Dr. Alfiah Amiruddin MD, MS, Dokter Spesialis Bedah Konsultan Payudara RS Mitra Keluarga Kemayoran, dalam Media Workshop ‘Perawatan Menyeluruh Seputar Kesehatan Payudara’, di RS Mitra Kemayoran, Selasa (3/6).
Karenanya, sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara teratur setiap bulannya guna mendeteksi kanker payudara sedini mungkin. Sayangnya, banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami manfaat skrining (deteksi dini).
“Yang harus dilakukan secara rutin seperti teknik SADARI atau periksa payudara sendiri, mammigrafi, USG, dan pemeriksaan klinis payudara di rumah sakit,” katanya.
Menurut data registrasi kanker Indonesia, sekitar 40-70% pasien kanker payudara di Indonesia datang berobat pada stadium lanjut. Dengan kata lain, sekitar 40%-70% penderita kanker payudara di Indonesia akan mendapatkan terapi paliatif.
“Terapi ini tujuannya tidak lagi untuk menyembuhkan melainkan hanya mengurangi gejala demi meningkatkan kualitas hidup penderita,” paparnya. (tety)