JAKARTA (Pos Sore) — Penyakit kanker di Indonesia didominasi oleh kanker paru, kanker payudara dan kanker serviks. Spesialis kanker RS Siloam Semanggi, Dr. Jeffrey B Tenggara, SpPD, KHOM., menyatakan, pengobatan paling mudah melawan kanker dengan melakukan pencegahan melalui deteksi dini.
“Meskipun kanker dapat diobati namun dalam prosesnya membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Satu hal yang harus selalu kami ingatkan adalah lakukan deteksi dini dalam periode yang berkesinambungan. Misalnya pencegahan dengan suntik vaksin untuk cegah kanker serviks dan hepatitis,” papar Jeffrey, di Jakarta, Sabtu (24/2).
Manfaat deteksi dini, katanya, jika diketemukan kanker dalam fase stadium lanjut maka tim ahli dapat melakukan penanganan pengobatan secara maksimal. Persiapan pengobatan akan semakin mudah. Beda penanganan bila pasien datang setelah menderita kanker secara akut.
Kasubdit Penyakit Kanker dan Kelainan Dalam Kementerian Kesehatan, dr. Niken Wastu Palupi, menyampaikan, pihak Kemenkes sejak 2012 telah meluncurkan kampanye CERDIK. Yaitu kampanye sederhana guna mencegah timbulnya gangguan berbagai penyakit dalam, termasuk kanker.
CERDIK singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. “Jika CERDIK dijalankan dengan baik, maka dapat mengurangi risiko terkena kanker,” kata Niken. (tety)